Kenali Penyebab Anak Keras Kepala

Tak Perlu Marah Sampai Membentak, Begini Cara Tepat Mendidik dan Menghadapi Anak yang Keras Kepala

Padahal, cara paling ampuh untuk menghadapi anak yang keras kepala bukanlah dengan marah-marah atau membentak anak.

Editor: AbdiTumanggor
VIA NAKITA.ID
Ilustrasi anak keras kepala dimarahi ibunya. 

Bila Anda sudah berkali-kali memberi tahu tapi anak tetap keras kepala, ia akan menyadari alasan Anda melarangnya saat ia sudah mengalami ganjarannya mungkin karena terjatuh atau terpeleset.

6. Ajak si kecil bekerja sama

Ketimbang menyuruh-nyuruh si kecil untuk melakukan suatu hal, alangkah lebih baik jika Anda mengajak si kecil untuk bekerja sama.

Gunakan kata-kata, “ayo kita lakukan bersama,” atau “bagaimana kalau kita mencobanya bersama-sama?” daripada kalimat yang terkesan menyuruh. Jadi, berusahalah untuk menjadi teman anak agar mereka merasa nyaman.

7. Ajak berdiskusi

Terkadang, Anda perlu melakukan negosiasi atau tawar-menawar dengan si kecil. Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak serta merta menolak permintaan si kecil, tetapi memberikan pertimbangan yang akan melatihnya mengambil keputusan yang baik.

Ambil contoh, anak Anda tetap tak mau tidur meski sudah Anda minta dengan baik-baik.

Nah, cara yang tepat bukanlah dengan memaksanya untuk segera tidur, tetapi dengan memberikan pertimbangan.

Tanyakan padanya kapan ia mulai ingin tidur dan tanyakan apa alasannya. Setelah itu, Anda bisa mengajaknya berdiskusi dan menentukan jam tidur yang cocok untuk Anda dan si kecil.

8. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan di rumah

Anak-anak adalah pembelajar yang baik sekaligus peniru yang ulung. Jadi, usahakan mendidik anak yang keras kepala dengan cara menciptakan lingkungan yang menyenangkan serta memberi contoh yang baik.

Mereka belajar melalui apa yang mereka lihat dan alami setiap hari. Jika mereka sering melihat orangtuanya bertengkar, kemungkinan ia akan menirunya saat beranjak dewasa apalagi bila terjadi kekerasan pada anak.

Oleh karena itu, ciptakan lingkungan yang menyenangkan di dalam rumah agar si kecil merasa lebih tenang dan nyaman. Ketenangan di dalam rumah juga dapat membuat suasana hati anak menjadi lebih stabil sehingga mengurangi sikap keras kepala pada anak.

9. Pahami cara berpikir anak

Cara menghadapi anak yang keras kepala yakni cobalah untuk memahami sudut pandang dan cara berpikir si kecil.

Apakah Anda tahu apa yang anak rasakan? Apakah anak sedang stres, takut, atau sedih?

Semakin banyak Anda mengenal anak, semakin baik pula cara Anda menghadapi si kecil termasuk mendidik sifatnya yang keras kepala. Misalnya, bila si kecil tidak mau mengerjakan pekerjaan rumahnya, jangan langsung membentak dan memarahi anak. Sebab, anak mungkin menemukan kesulitan untuk menyelesaikan tugasnya.

Alhasil, si kecil akan menjadi uring-uringan dan semakin enggan mengerjakan tugasnya. Ketimbang marah-marah, bantulah si kecil menyelesaikan tugasnya bersama Anda. Selipkan waktu istirahat selama 1 sampai 2 menit agar si kecil tidak terlalu stres dalam mengerjakan tugas.

10. Ajarkan anak agar berperilaku baik

Jangan sesekali mendidik anak yang keras kepala dengan cara mencubit atau bertindak kasar. Sebab kembali lagi, hal ini akan diserap dalam ingatannya dan mungkin saja akan dilakukannya di masa depan.Oleh karena itu, tunjukkan perilaku baik di depan si kecil agar ia ikut bersikap baik kepada Anda.

Mengutip dari Healthy Children, berikan pujian-pujian saat si kecil berhasil menyelesaikan perintah Anda dengan baik. Contohnya, buatlah grafik dan tempelkan satu bintang di atasnya ketika si kecil berhasil menyelesaikan tugas.

Selain itu, Anda juga bisa memberikannya hadiah tertentu untuk memperkuat perilaku positif si kecil.

Sekeras apapun sikap anak, percayalah bahwa Anda mampu mengatasinya dengan sikap tenang. Dengan demikian, anak keras kepala Anda kelak berubah menjadi anak yang lebih disiplin dan penurut.

Jangan Mempermalukan Anak di Depan Umum

Dikutip dari Nakita.id, pada nyatanya anak selalu memiliki pribadi yang berbeda. Memang dalam membimbing anak, kita tentu mau anak menjadi pribadi yang baik dan penurut.

Namun terkadang karena cara mendidik setiap orang tua dan pribadi anak juga berbeda, terkadang anak tumbuh tidak sesuai dengan apa yang orang tua harapkan.

Salah satu hal yang sulit untuk diatasi adalah saat anak memiliki pribadi yang keras kepala. Biasanya anak menjadi keras kepala saat keinginannya tidak dipenuhi.

Anak akan marah-marah atau cenderung mengamuk saat apa yang mereka ingini tidak didengar atau dituruti. Bahkan, hal ini sangat mungkin untuk anak tunjukkan kepada orang lain, bukan kepada orang tua saja.

Sebaiknya saat anak sedang keras kepala Moms tidak melawan anak dengan memarahi mereka, karena itu malah akan semakin meningkatkan keras kepala pada anak.

Cara Menghadapi Anak Keras Kepala

Berikut beberapa cara menghadapi anak yang keras kepala tanpa harus memarahi anak.

Mendengarkan Pendapat Anak

Salah satu penyebab anak menjadi keras kepala adalah anak merasa apa yang mereka ingini selalu tidak didengar. Maka dari itu penting bagi kita untuk mendengarkan terlebih dahulu apa yang anak ingini.

Jika memang tidak sesuai dengan apa yang Moms harapkan, sebaiknya mulai coba ajak anak untuk berdiskusi.

Minta anak untuk menjelaskan apa yang mereka ingini, dan mulai beri tahu sebab akibat yang akan anak alami, lalu cari jalan tengah bersama.

Tidak Memaksa Anak

Jika anak tidak mau melakukan apa yang Moms katakan, sebaiknya jangan paksa anak. Pemaksaan yang dilakukan malah akan membuat anak menjadi seorang yang keras kepala dan bisa saja menjadi pemberontak.

Ada baiknya Moms terus memberi pengertian yang masuk akal agar anak mulai berpikir sendiri dan akhirnya mulai menerima apa yang Moms katakan.

Memahami Cara Berpikir Anak

Moms terkadang kita tidak memikirkan tujuan anak memilih pilihan tersebut. Maka dari itu penting bagi kita juga untuk memahami pemikiran anak.

Sebagai orang tua kita tidak bisa memaksa anak harus paham dan tahu apa yang kita ingini. Namun kita juga harus mengerti dan mau memahami, sehingga kita jadi mengetahui arah tujuan anak menentukan pilihan tersebut.

Tidak Mempermalukan Anak di Depan Umum

Mungkin bagi beberapa Moms hal ini merupakan sesuatu yang biasa, untuk mempermalukan atau memarahi anak di depan umum. Namun nyatanya hal ini hanya akan membuat anak malu, dan menjadi keras kepala.

Sebaiknya kita saat ingin menasehati anak jangan pernah di depan umum, Moms bisa mengajak anak untuk ke tempat yang lebih sepi dan ingatkan anak secara empat mata saja.

(*/tribun-medan.com/Nakita.id)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved