AKHIRNYA Menteri ESDM Beber Rencana Kenaikan Harga BBM Pertalite dan Solar, Listrik dan Elpiji 3 Kg

Kenaikan harga minyak dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina makin memberatkan nerasa keuangan Indonesia.

Editor: Juang Naibaho
ISTIMEWA
Kepolisian Sektor Medang Deras Polres Batu Bara melakukan pengecekan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Rabu (13/4/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com - Kenaikan harga minyak dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina makin memberatkan neraca keuangan Indonesia.

Setelah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax atau Ron 92, pemerintah kini mengkaji kenaikan harga jenis Pertalite dan Solar.

Selain itu, tarif listrik dan harga elpiji 3 kg juga dipertimbangkan untuk naik.

Sinyal kenaikan ini sebenarnya sudah pernah disampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. 

Menurut Jokowi, kondisi sekarang ini cukup sulit. Ekonomi dan moneter Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang situasinya kini sedang bergejolak. Namun, isu tersebut kemudian senyap.

Kini, Menteri ESDM pun menyampaikan secara blak-blakan tentang rencana tersebut kepada DPR RI.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan rencana pemerintah untuk menaikkan tarif listrik, serta harga elpiji 3 Kg, Pertalite, dan Solar.

Rencana kenaikan sejumlah komoditas energi tersebut merupakan strategi pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia.

Baca juga: AKHIRNYA Jokowi Bicara Harga BBM Naik Sulit Terelakkan, Pertalite dan Gas LPG 3 Kg Akan Naik

Baca juga: Jokowi Bilang Terpaksa Naikkan Harga BBM, Pertalite dan Gas Naik? Luhut: Semua Naik

Arifin Tasrif menjelaskan, terdapat langkah-langkah yang akan dilakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk untuk sektor ketenagalistrikan.

“Kita lakukan penyesuaian atau pengurangan penggunaan BBM dan tekanan APBN di sektor ketenagalistrikan. Dalam jangka pendek, rencana penerapan tariff adjustment tahun 2022. Ini untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi sebesar Rp 7 – 16 triliun,” ujarnya dalam rapat di Gedung Parlemen.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan efisiensi biaya pokok penyediaan listrik dan strategi energi primer PLN, serta optimalisasi pembangkit dengan bahan bakar sumber domestik (PLTU dan PLT EBT).

Lebih lanjut, untuk jangka menengah dan panjang di sektor ketenagalistrikan, strategi yang diambil di antaranya pemadanan dan pemilahan data pelanggan penerima manfaat berdasarkan DTKS untuk subsidi langsung.

Ada pula rencana percepatan pemanfaatan hidrogen sebagai sumber bahan bakar untuk transportasi, industri berat, dan pembangkitan, serta konversi motor BBM ke listrik yang akan dilaksanakan di masyarakat.

Elpiji 3 Kg

Pada kesempatan yang sama, Arifin Tasrif juga mengungkapkan rencana kenaikan harga elpiji 3 kg sebagai bagian dari stategi menghadapi lonjakan harga minyak dunia.

“Untuk menjaga ketersediaan elpiji dan mengurangi impor, dalam jangka pendek akan dilakukan peningkatan pendistribusian elpiji 3 kg tepat sasaran, bekerja sama dengan pemda dan aparat penegak hukum (APH),” jelasnya.

Kenaikan harga elpiji bakal diterapkan melalui perubahan formula elpiji 3 kg.

Kemudian, pihaknya juga akan melakukan uji coba penjualan dengan aplikasi MyPertamina untuk 34 kabupaten/kota pada 2022.

“Sedangkan dalam jangka menengah dan panjang, melakukan substitusi dengan kompor induksi jaringan gas. Kita harapkan bisa sekitar 1 juta rumah tangga per tahun. Kemudian subsidi komoditas menjadi subsidi langsung ke pengguna,” tandasnya. “Penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi,” sambung Arifin Tasrif.

Harga BBM Naik

Sejalan dengan itu, pemerintah juga merencanakan kenaikan harga BBM subsidi dalam jangka menengah dan panjang.

“Dalam jangka menengah dan panjang kita akan melakukan pengamanan dengan peningkatan cadangan operasional menjadi 30 hari dan manajemen stok secara jangka panjang, optimalisasi campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam solar, penyesuaian harga Pertalite, Minyak, Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti,” jelasnya.

Dalam jangka pendek sendiri, Arifin mengungkapkan, pemerintah akan menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM khususnya pada periode Ramadhan dan Idul Fitri.

Pihaknya juga meningkatkan pengawasan dan penindakan penyalahgunaan BBM serta memaksimalkan fungsi digitalisasi SPBU.

Penyesuaian harga BBM non-subsidi juga termasuk dalam rencana jangka pendek ini.

Selain itu, pihaknya mengusulkan peningkatan kuota BBM.

Kuota Solar diusulkan bertambah 2,29 juta kl menjadi 17,39 juta kl, Mitan 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tarif Listrik hingga Harga Pertalite, Solar dan Elpiji 3 Kg Bakal Naik"

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved