Berita Siantar
MAKIN BANYAK, Jumlah Warga Miskin Kota Siantar Sudah Capai 33 Ribu Kepala Keluarga
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial menyebut jumlah warga miskin Kota Siantar naikdrastis hingga 33 ribu kepala keluarga
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
Menurut Lurah asal Kecamatan Siantar Sitalasari itu, bukan hanya warga yang sudah tidak lagi miskin, bahkan warga yang sudah meninggal namun masih terdaftar di DTKS yang diterbitkan Kemensos.
Usulan Perubahan Sudah Disampaikan
Kepala Dinas Sosial dan P3A Kota Pematangsiantar Pariaman Silaen, usulan perubahan DTKS musyawarah kelurahan (muskel) sudah diajukan ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kesejahteraan Sosial Kemensos.
Hanya saja, data banyak yang tidak berubah.
Pariaman menyampaikan pihaknya terus meminta Pusdatin untuk melakukan perubahan data sesuai kondisi terkini.
Tak tanggung, ia juga meminta data dikosongkan sebelum diisi kembali. Namun sayangnya, permohonan tak direspons.
Baca juga: VIRAL Gara-gara Anjing, Wanita Mengaku Kaya Hina Warga Miskin Hingga Berujung Perkelahian
“DTKS ini masih diseleksi mana yang valid. Karena masih banyak yang perlu diubah. Ada yang pindah, ada yang ganda, ada yang meninggal, dan malah ada yang warganya tidak dikenal lurahnya.” ujar Pariaman.
Sedangkan Armansyah mengatakan, tidak terjadinya perubahan, karena Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang diberikan warga tidak valid atau tidak terdaftar di Kemendagri.
Serta, saat diinput oleh operator kelurahan, data warga yang diinput, identitasnya tidak lengkap.
Masalah lainnya, meski ada juga warga yang NIK-nya sudah valid, serta identitas lainnya sudah lengkap, tetap saja tidak dicantumkan dalam DTKS.
"Bahkan sudah di SK kan Walikota. Tapi tidak juga berubah DTKS yang kami terima," paparnya.
Baca juga: SOSOK Ilmuwan Sekaligus Imam Katolik, Pastor Nicanor Kembangkan Vaksin Covid-19 untuk Warga Miskin
Data BPS Tahun 2020, Warga Miskin 21,3 Ribu Orang
Jumlah warga miskin di Kota Pematangsiantar pada Maret 2020 yang diumumkan Badan Pusat Statistik menyebut jumlah orang miskin sebanyak 21,33 ribu orang.
Meningkat 0,75 ribu orang dibandingkan Maret tahun 2019.
Garis Kemiskinan (GK) pada Maret 2020 tercatat sebesar Rp. 536.486,-/kapita/bulan.
Adapun Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada Maret 2020 sebesar 1,10 naik 0,40 poin dibanding Maret 2019 dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada Maret 2020 sebesar 0,26 naik 0,16 poin dibanding Maret 2019.(alj/tribun-medan.com)
