Berita Deliserdang
KEUANGAN PDAM Tirtadeli Menipis Usai Pencairan THR Karyawan, Kini Usulkan Kenaikan Tarif Air
Manajemen PDAM Tirtadeli telah mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pekerjanya.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Manajemen PDAM Tirtadeli telah mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pekerjanya.
Totalnya ada 157 orang yang menerima tunjangan yang dikeluarkan khusus untuk hari raya tersebut.
Direktur PDAM Tirtadeli, Batara Imbrahdjaya Nasution mengungkapkan THR wajib diberikan meskipun kondisi keuangan terasa berat.
"THR sudah dicairkan semua, totalnya ada 157 orang itu. Hari Jumat kemarin dicairkan walaupun ya beratlah keuangan kami memang sekarang ini. Ya semua mesti dapat namanya THR kan wajib,"ucap Batara Selasa, (26/4/2022).
Batara masih berharap agar dibulan Juni mendatang tarif air mereka bisa disetujui naik oleh Pemkab karena sudah terlalu lama tidak mengalami kenaikan.
Keputusan boleh naik atau tidaknya tarif air berada di tangan Bupati Ashari Tambunan.
Baca juga: Ini Delapan Kabupaten/Kota di Sumut tak Lagi Bisa Tonton Siaran TV Pakai Antena Per 30 April 2022
Baca juga: Jarang Disorot, Putri Kadir Srimulat Miliki Pesona Khas Wanita Arab, Paras Cantiknya Tuai Pujian
Dianggap kalau dengan naiknya tarif air nanti akan memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.
"Untuk THR hampir 700 juta juga kemarin dikeluarkan. Belum jadi naik (belum disetujui Bupati) selama ini karena kita masih dianggap mampu. Masalahnya kita bisa mampu kalau masyarakat bisa bayar,"kata Batara.
Batara menyampaikan kondisi yang terjadi saat ini hampir 30 persen pelanggan mereka tercatat menunggak ketika melakukan pembayaran.
Kondisi ini sudah terjadi selama 4 tahun belakangan.
Karena hanya 70 persen yang membayar aktif tepat waktu mereka pun menghadapi cash flow atau arus keuangan yang jelek.
"Ibaratnya kita perlu 100 juta tapi dapatnya cuma 80 juta jadi kitakan harus hutang dulu. Jadi kita berhutang sama yang lain dulu ya kerjasama yang baiklah sama mitra kita. Masih banyak juga yang bandel jadi bayarnya itu ke kita lama,"ucap Batara.
Soal pemasukan dari Bandara Kualanamu, Batara juga sempat menyatakan kekecewaannya kepada pihak pengelola.
Selama ini mereka merasa diperlakukan seperti tidak adil. Dianggap lebih banyak air dari Tirtanadi yang dipakai dari pada Tirtadeli.
"Kami sudah ceritakan juga sama manager di bandara supaya jangan Tirtanadi saja (air yang lebih banyak dipakai). Kami merasakan ketidakadilan karena mereka lebih banyak mengambil air Tirtanadi. Ini mau kami rapatkan lagi apa masalahnya sebenarnya. Dari bandara bisa dapat 200 sampai 300 juta. Kitakan sudah MoU artinya kita sebenarny ya mampu memenuhi kebutuhan air di sana, cuma pembagiannya saja,"katanya.
Baca juga: PEMBANGUNAN Flyover Gatot Subroto Dikaji Ulang, Bobby Nasution Singgung Konsep Underpass
Baca juga: Belum Muncul ke Publik Pasca Bebas, Penampilan Baru Nia Ramadhani saat Pulang Jadi Sorotan
(dra/tribun-medan.com)