News Video

Rusia dan Belarus Ajak Negara Bekas Soviet untuk Bergabung Kembali, Tapi 4 Negara Ini Menolak

Rusia dan Belarus disebut akan memperkuat "Negara Serikat" dengan membentuk Uni Soviet yang baru.

Kemudian, Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas juga mengungkapkan hal yang sama kepada Rusia.

Menurutnya, serangan militer skala besar yang dilakukan ke Ukraina adalah sebuah kejahatan.

"Saya mengutuk dengan cara yang paling buruk serangan militer skala besar #Rusia terhadap #Ukraina," tulisnya.

Dikutip dari Newsweek, Uni Soviet didirikan pada Desember 1922 dan akhirnya berkembang menjadi 15 negara.

Belakangan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko diisukan akan membentuk Uni Soviet yang baru.

Isu ini muncul setelah Lukashenko bertemu dengan Gubernur Voronezh Oblast Rusia, Aleksandr Gusev pada Kamis (28/4).

Kantor berita Belarus BeITA melaporkan bahwa keduanya membahas soal kerja sama antar dua negara.

“Terima kasih, kami memiliki kerja sama ini,” kata Lukashenko, menurut BelTA.

Lukashenko berujar bahwa Rusia dan Belarus berencana membangun negara kesatuan di atas prinsip-prinsip baru.

Hal ini bertujuan untuk memastikan kepentingan semua orang dihormati oleh negara-negara merdeka yang berdaulat.

Saat ini, Belarus merupakan sekutu sekaligus tetangga Rusia yang terus berkembang.

Lukashenko yakin bahwa rencananya ini bisa menarik republik-republik lain bekas Uni Soviet untuk bergabung.

Dengan kata lain, Rusia dan Belarus akan membentuk Uni Soviet yang baru.

Meski begitu, klaim yang dibuat oleh kantor berita Belarus belum dikonfirmasi oleh media Rusia atau otoritas terkait.

(Tribun-Video.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved