Digadang Bakal Ikut Pemilu 2024, Ini Daftar LHKPN Empat Gubernur, Sosok Ini yang Terkaya
Sejumlah nama gubernur muncul dalam bursa pencalonan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sejumlah nama muncul dalam bursa pencalonan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Tak hanya sosok ketua partai, sejumlah nama gubernur muncul dalam berbagai lembaga survei politik
Mereka antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Khofifah tercatat menjadi yang terkaya.
Kemudian diikuti oleh Ridwan Kamil, Ganjar, lalu Anies.
Total harta kekayaan Khofifah, berdasarkan LHKPN yang disampaikan pada 25 Maret 2022, mencapai Rp 24.795.595.966.
Nominal tersebut terdiri dari kepemilikan 35 aset tanah dan bangunan dengan total nilai Rp17.932.872.000, dua unit mobil yang nilai seluruhnya mencapai Rp835 juta, harta bergerak lainnya sekitar Rp602 juta, serta kas dan setara kas mencapai Rp5.425.723.966.
Berikutnya ada Ridwan Kamil yang terakhir menyampaikan LHKPN pada 31 Maret 2021 lalu.
Tercatat, mantan Wali Kota Bandung itu memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 20.185.109.678.
Nilai tersebut terdiri dari kepemilikan 13 aset tanah dan bangunan sebesar Rp 18.449.622.015, satu unit mobil dan tiga motor dengan total seluruhnya mencapai Rp 525,5 juta.
Harta bergerak lainnya senilai Rp 347.180.000, surat berharga sebesar Rp 720 juta, kas dan setara kas sebanyak Rp 4.117.115.214, serta harta lainnya mencapai Rp 388.285.237.
Namun, Ridwan Kamil diketahui memiliki utang mencapai Rp 4.362.592.788.
Selanjutnya, ada Ganjar Pranowo yang menyampaikan LHKPN ke KPK pada 30 Maret 2022 lalu.
Disebutkan, total harta kekayaan Ganjar mencapai Rp 11.775.068.380.
Angka tersebut terdiri dari kepemilikan delapan aset tanah dan bangunan senilai Rp 2.625.827.000, empat mobil dan dua motor seharga Rp 1,620 miliar, harta bergerak lainnya senilai Rp 705.861.750, serta kas dan setara kas senilai Rp 6.823.379.630.
