Pembunuhan Mahasiswa ISI Yogyakarta
Mahasiswa ISI Yogyakarta Asal Siantar Dibunuh, Teman-temannya Berdoa Sembari Nyalakan Lilin
Mahasiswa ISI Yogyakarta berdoa sembari memasang lilin atas pembunuhan David Siallagan di Sleman beberapa hari lalu
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIANTAR- Kematian David Siallagan (22) dan Tegar Imam Prakarsa (29) membawa duka bagi keluarga besar mahasiswa jurusan Etnomusikologi Fakultas Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Pada Selasa (10/5/2022) malam, para mahasiswa ini menggelar dia bersama sembari menyalakan lilin di lokasi pembunuhan.
Adapun David Siallagan dan Tegar Imam Prakarsa dibunuh di Jalan Raya Seturan, Caturtunggal, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta pada Minggu (8/5/22) dini hari kemarin.
Seorang mahasiswa ISI Yogyakarta, Andreas Saragih turut mengatakan, acara berdoa bersama yang dilakukan untuk mengenang kedua korban.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa ISI Yogyakarta Asal Siantar Ditangkap, Ternyata Nekat Menikam Karena Hal Sepele
Kebetulan keduanya dikenal sangat bergaul dengan sesama mahasiswa di Yogyakarta.
"Acara yang kita gelar itu doa bersama untuk saudara kita David dan Tegar. Sebelum kita, ada juga acara nyalakan lilin sebelum acara yang kami buat ini.
Ada doa bersama dari pihak persatuan mahasiswa batak, itu mereka lakukan karena David ini pergaulannya banyak di Yogya. Main ke utara dan main juga ke selatan," kata Andreas Saragih dihubungi, Rabu (11/5/22) siang.
Selain doa bersama, acara tersebut juga diiringi pembacaan puisi, mengenang dan mengingat kembali saat-saat bersamaan dengan David dan juga Tegar samasa hidup keduanya.
Baca juga: CERITA SEDIH Keluarga David Siallagan yang Jadi Korban Pembunuhan di Yogyakarta
"Terus ada juga kawan bercerita, ada kawan-kawan yang jamming. Karena latar belakang David adalah seorang pemusik, kita nyanyi bareng. Karena David juga pemain jimbe, kita persembahkan jimbe pada malam itu juga," ungkap Andreas.
"Di acara itu juga, kami teman-teman David menegaskan mengikhlaskan kepergian mereka berdua. Kita nyalakan lilin sambil tabur bunga di lokasi kejadian David dan Tegar ditikam. Acara yang kami lakukan sekadar mengenang teman kami David dan Tegar," ujarnya.
Andreas dan juga mahasiswa yang lainnya di Yogyakarta berharap kasus penikaman di Sentruran Yogyakarta agar segera diselesaikan oleh pihak Polda DIY dan juga pelaku diamankan seluruhnya.
Baca juga: Anaknya Dihujami Tikaman Hingga Tewas, Mantan Ketua PWI Siantar Sebut Pelaku Orang Timur
Kasus ini jangan menjadi preseden buruk bagi Yogyakarta. Karena kenyamanan pelajar dan mahasiswa di sini sangat penting.
"Sekarang pembahasan di Yogyakarta. Kenapa Yogyakarta itu menyeramkan, karena tidak hanya ini saja kasusnya. Ada kasus kelitih, ada premanisme. Jadi sebenarnya ini adalah puncak menurut kami, puncak di mana kita memuntut pihak berwenang lebih tegas lagi, itunya harapan kami mahasiswa di Yogyakarta ini. Kasus ini selesai dan tidak ada perpecahan antar suku atau ras. Pokoknya gimana biar damai, kalau pelaku sudah dapat. Ya dihukumlah sesuai dengan hukum yang berlaku," pungkas Andreas Saragih.
(alj/tribun-medan.com)
