Berita Binjai
CERITA Iskandar Warga Binjai yang Selamat dari Perang Ukraina vs Rusia, Sembunyi di Bunker Kantor
Iskandar (46) warga Kota Binjai menjadi salah satu orang Indonesia yang berhasil keluar dari Kota Chernihiv, saat ketgangan Ukraina dan Rusia terjadi
Penulis: Satia | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Iskandar (46) warga Kota Binjai menjadi salah satu orang Indonesia yang berhasil keluar dari Kota Chernihiv, saat ketegangan Ukraina dan Rusia terjadi pada Februari lalu.
Ia pertama kali mengetahui akan adanya perang antara Ukraina dan Rusia, melalui YouTube.
"Saya pertama kali tahu melalui berita dari YouTube saat Presiden Rusia menyatakan itu," kata dia, saat ditemui Tribun Medan, di kediamannya, Kamis (12/5/2022).
Tidak lagi mendengar berita itu, pekerja pabrik plastik ini sudah mendengar adanya suara ledakan rudal dan tembakan senjata.
"Tak lama setelah tahu ini, mulai ada suara ledakan rudal dan tembakan yang kami dengar dari pabrik," ucapnya.
Saat itu, ia bersama dengan delapan pekerja asal Sumut, enam merupakan warga Binjai dan tiga Kabupaten Langkat.
Bingung, lantaran sudah ada ledakan dan tembakan kian waktu semakin mendekat, ia meminta pertolongan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ukraina.
"Pertama kali kita gak tau bagaimana, karena bingung. Kita selalu komunikasi dengan KBRI Indonesia. Jalan evakuasi juga sudah tidak bisa dilewati lagi," ungkapnya.
Baca juga: DILAMAR PRIA Idaman, Pedangdut Via Vallen Ungkap Alasan Jatuh Cinta dan Rasa Syukur
Baca juga: Membanggakan, USU Tambah Tiga Guru Besar, Edy Rahmayadi Mengharap Hal Ini
Lebih buruk lagi, Iskandar saat itu bersama dengan putranya Aris Wahyudi (23).
Sudah pasrah akan keselamatannya, saat itu seluruh warga Sumut hanya bisa berdoa untuk selamat.
Di hari ke enam, situasi semakin memburuk. Iskandar mengatakan, serangan udara semakin terasa saat melintasi pabrik tempatnya bersembunyi menyelamatkan diri bersama yang lain.
"Saat serangan udara, pada hari ke enam-sembilan, terus-menerus tembak-tembakan terjadi. Kita panik bukan main," ucapnya.
Kemudian, katanya Direktur tempat dirinya bekerja mengatakan, bahwa ada sebuah bunker untuk dapat menyelamatkan diri.
Selama perang dunia kedua, Chernihiv berada di bawah pendudukan Jerman dari tahun 1941 hingga 1943, dan merupakan lokasi penjara Nazi.
Bunker bawah tanah itu berasal dari masa pendudukan, dan sekarang Iskandar dan rekan-rekannya menggunakannya untuk bersembunyi dari roket Rusia.
