Laut China Selatan

China Ingin Berkuasa di Asia Pasifik, Sudah Ribut di Laut China Selatan - Timur, Kini Terdeteksi. .

Belum lama ini Australia mengklaim menemukan kapal mata-mata China yang mengintai selama sepekan terakhir.

Editor: AbdiTumanggor
twitter
Armada perang di Laut China Selatan 

TRIBUN-MEDAN.COM - Militer China, hingga saat ini masih berkonflik dengan berbagai negara di Asia Tenggara atas klaim Laut China Selatan dan Laut China Timur.

Namun bukan itu saja, China juga bermasalah dengan Australia.

Belum lama ini Australia mengklaim menemukan kapal mata-mata China yang mengintai selama sepekan terakhir.

Dikutip dari Al Jazeera, Jumat (13/5/2022), Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengecam China setelah ditemukannya kapal mata-mata yang beroperasi di lepas pantai barat negara itu.

Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan kapal itu memeluk garis pantai barat yang berlayar di ZEE Australia.

Peter Dutton menyebut pada konferensi pers bahwa Australia telah mengikuti pergerakan kapal dalam "seminggu terakhir ini".

"Tujuannya, tentu saja, adalah untuk mengumpulkan intelijen tepat di sepanjang garis pantai," kata Dutton.

Para mata-mata China berada dekat dengan pasukan Australia.

“Itu dekat dengan instalasi militer dan intelijen di pantai barat Australia.”

Dia mengatakan itu tanpa preseden bagi kapal perang China untuk menjelajah sejauh ini ke selatan dan bahwa pihak berwenang sedang memantau kapal itu secara dekat dengan pesawat dan melalui teknik pengawasan lainnya.

Meski kini Australia tengah berada dalam kampanye pemilihan, namun Dutton merasa masalah dengan China harus diungkapkan. Sebab kata dia, China sudah bertindak agresif.

"Saya pikir itu adalah tindakan agresif, dan saya pikir terutama karena itu telah terjadi begitu jauh ke selatan," katanya.

Australia memiliki sejumlah fasilitas militer di pantai baratnya, termasuk pangkalan Exmouth yang memberikan dukungan kepada kapal selam dari Australia dan Amerika Serikat.

Angkatan Pertahanan Australia mengidentifikasi kapal mata-mata itu sebagai kapal Intelijen Bantu Kelas Dongdiao yang disebut Haiwangxing.

Australia lebih lanjut menyindir tindakan China dan berharap negara lain menghormati hak-hak mereka.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved