Rusia vs Ukraina
Perang di Ukraina Belum Usai, Putin Sudah Siapkan Rudal Balistik untuk Gempur Finlandia dan Swedia
Berbicara di parlemen di Helsinki pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan dia terkejut dengan sikap Turki.
Kini, hampir kurang dari 24 jam setelah negara itu mengumumkan akan mencoba bergabung dengan NATO, Rusia dilaporkan mulai bergerak ke perbatasan Finlandia.
Video yang diposting di media sosial Rusia menunjukkan truk militer yang membawa rudal balistik Iskander - yang dapat membawa hulu ledak nuklir - bergerak melalui negara itu.
Tepatnya rudal balistik itu beradadi jalan raya yang menuju Vyborg, dekat perbatasan Finlandia.
Pengerahan yang jelas terjadi hanya sehari setelah Finlandia dan Swedia masing-masing mengumumkan rencana resmi untuk mengajukan keanggotaan NATO.
Kementerian luar negeri Rusia kemarin memperingatkan bahwa langkah itu adalah 'kesalahan besar' dan akan memiliki 'konsekuensi yang luas'.
Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (17/5/2022), Vyborg terletak hanya 30 mil dari Finlandia dan 135 mil dari Helsinki.
Lokasi itu membuatnya berada dalam jangkauan rudal balistik Iskander .
Rudal balistik Iskander adalah rudal balistik jarak pendek yang dikembangkan oleh Rusia danmulai beroperasi pada tahun 2006 untuk menggantikan roket Scud dan Tochka era Uni Soviet.
Rudal balistik yang satu ini dapat melakukan berbagai peran tergantung pada hulu ledak yang dipasang.
Hulu ledak termasuk thermobaric, cluster, armor piercing, bunker-busters, dan elektromagnetik untuk mengeluarkan sistem radar.
Tapi yang paling mencolok dari hulu ledak Iskander adalah muatan nuklir, yang diperkirakan empat kali lebih kuat dari bom yang menghancurkan Hiroshima.
Rudal-rudal tersebut memiliki jangkauan hingga 300 mil dan paling sering dibawa oleh kendaraan peluncuran mobile-jalan, yang membuat rudal-rudal itu jauh lebih sulit ditemukan dan dihancurkan.
Pengerahan baru ke perbatasan Finlandia juga dilakukan saat NATO mulai menggelar latihan besar di Estonia untuk melatih tanggapannya terhadap serangan dari Rusia.
Sekitar 15.000 tentara dari 10 negara berbeda - termasuk Finlandia, Swedia dan satu detasemen kecil dari Ukraina - akan berpartisipasi dalam latihan yang dijuluki 'Siil' atau 'Landak' yang akan berlangsung hanya 40 mil dari pangkalan Rusia terdekat.
Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin mengatakan Rusia tidak memiliki masalah dengan Finlandia dan Swedia.
