Ngaku Pemeran di Video Asusila Depan Kiai, Anggota DPRD Ini Dipecat, Dulu Bawa 3 Istri saat Dilantik
anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dari PKB yang bernama Nahwani telah mengaku sebagai pemeran video asusila
TRIBUN-MEDAN.com - Sekretaris DPC PKB Muratara Asri Ganti mengatakan seorang anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dari PKB yang bernama Nahwani telah mengaku sebagai pemeran video asusila yang viral di media sosial di depan kiai.
Pengakuan itu kata Asri Ganti diungkapkan Nahwani hadapan para kiai Dewan Syuro PKB.
Dugaan berbuat asusila itulah yang menjadi penyebab ia dipecat dari keanggotaan partai tersebut berdasarkan keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB Nomor 11067/DPP/01/V/2022 tanggal 19 Mei 2022.
Nahwani sebelumnya yang mengaku belum pernah diklarifikasi oleh partainya.
Namun pengakuan Nahwani itu dibantah.
"Kalau dia mengelak dengan mengatakan tidak pernah dipanggil, dia telah melakukan kebohongan publik, nanti di persidangan akan kita buktikan semuanya," kata Ketua DPC PKB Muratara, Akisropi Ayub melalui Sekretaris, Asri Ganti pada TribunSumsel.com, Minggu (5/6/2022).
Asri mengatakan, Nahwani sudah dipanggil dan diklarifikasi di hadapan para kiai Dewan Syuro PKB.
Depan Dewan Syuro PKB, kata dia, Nahwani mengakui bahwa yang ada dalam video call asusila yang tersebar di medsos adalah dirinya.
"Beliau minta maaf sama Dewan Syuro atas kejadian tersebut, dan siap menerima sanksi dari partai," terang Asri.
Asri mengatakan, selama ini PKB tidak ingin mengekspos berita terkait hal tersebut karena menjaga etika, serta nama baik yang bersangkutan dan partai.
Namun Asri menyayangkan sikap Nahwani setelah keluar keputusan DPP PKB tentang pencopotannya, justru membuat pernyataan seolah kebijakan partai diambil tidak sesuai aturan.
"Padahal mekanisme sudah kita jalankan, dan dia kita beri ruang untuk klarifikasi dan kita masih jaga nama baik beliau," ujarnya.
Asri menegaskan bahwa yang memutuskan pemberhentian terhadap Nahwani bukan DPC tetapi DPP PKB secara langsung.
Ia juga menambahkan, PKB merupakan partai yang didirikan oleh para kiai dan sangat menjaga nilai-nilai moral, adab, serta sopan-santun.
"Jadi perbuatan asusila seperti itu tidak bisa ditolerir karena merusak nama baik partai," katanya.
