KHILAFATUL MUSLIMIN Membangun Negara di Dalam Negara, Sudah Lebih 14.000 Anggota Dibaiat

Anggota kelompok Khilafatul Muslimin ternyata sudah lebih dari 14.000 anggota yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

Editor: AbdiTumanggor
Facebook.com
Sosok Ahmad Shobirin sebagai Menteri Pendidikan Kelompok Khilafatul Muslimin. (Facebook) 

KHILAFATUL MUSLIMIN Membangun Negara di Dalam Negara, Sudah Punya 14.000 Anggota yang Dibaiat

TRIBUN-MEDAN.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebutkan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Khilafatul Muslimin membangun negara di dalam negara. Hal itu disampaikan Fadil ketika memaparkan hasil penyelidikan terhadap ormas yang diduga bertentangan dengan ideologi Pancasila tersebut.

"Dari hasil penyelidikan, di bawah permukaan senyatanya ormas ini telah membangun struktur pemerintahan, membangun sistem kewarganegaraan dan susunan kemasyarakatan," ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/6/2022).

Selain itu, lanjut Fadil, Khilafatul Muslimin juga diketahui telah membangun suatu sistem pertukaran uang dan jasa, serta sistem pendidikan yang terkait dengan ideologi khilafah. "Yang keseluruhannya mengerucut pada adanya situasi yang menunjukkan adanya negara dalam negara," kata Fadil.

Sudah punya anggota lebih dari 14.000

Anggota kelompok Khilafatul Muslimin ternyata sudah lebih dari 14.000 anggota yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, jumlah tersebut merupakan data sementara yang didapat penyidik dari hasil penyelidikan di lapangan.

"Jumlah warga lebih dari 14.000 orang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ini data sementara yang kami dapatkan," ujar Hengki di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/6/2022).

Kapolda Metro Jaya Konferensi Pers
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (Tengah) bersama TNI dan perwakilan kementerian/lembaga dalam konferensi pers terkait Ormas Khilafatul Muslimin, Kamis (16/5/2022) di Mapolda Metro Jaya. (KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

Hengki belum dapat menjelaskan secara terperinci jumlah anggota Khilafatul Muslimin yang berada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Dia hanya mengatakan bahwa para anggota kelompok yang diduga bertentangan dengan ideologi Pancasila itu disebut sebagai "warga Khilafatul Muslimin".

"Organisasi Khilafatul Muslimin memiliki pengikut atau jemaah yang dinamakan sebagai warga Khilafatul Muslimin," kata Hengki.

Dalam proses kaderisasi anggota, kata Hengki, para calon "warga Khilafatul Muslimin" harus terlebih dahulu disumpah oleh pemimpin kelompok wilayah.

Setelah itu, para anggota akan mendapatkan nomor induk warga (NIW) Khilafatul Muslimin yang serupa dengan nomor induk kependudukan (NIK) di KTP.

"Harus lebih dulu baiat (disumpah) oleh khalifah atau amir daulah kewilayahan. Apabila sudah dibaiat, baru dinyatakan resmi menjadi warga Khilafatul Muslimin," ungkap Hengki.

"Kemudian akan diberikan nomor induk warga serta kartu tanda warga dari khalifah atau amir daulah kewilayahan," sambungnya.

Ahmad Shobirin menteri pendidikan Kelompok Khilafatul Muslimin. (Facebook)
Ahmad Shobirin menteri pendidikan Kelompok Khilafatul Muslimin. (Facebook)

Untuk diketahui, aparat kepolisian masih terus menyelidiki ormas Khilafatul Muslimin.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved