Wabah PMK

Edy Rahmayadi Bakal Libatkan TNI dan Polri Tuntaskan PMK di Sumut

Edy Rahmayadi akan melibatkan unsur TNI dan Polri untuk menuntaskan penyebaran wabah PMK di Sumut

Editor: Array A Argus
HO
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Selasa (28/6/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN – Mempercepat penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang melanda Sumatera Utara (Sumut), Pemerintah Provinsi (Pemprov) membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMK Sumut.

Satgas tersebut juga akan melibatkan Polri dan TNI.

"Saya melibatkan Polda dan TNI ini agar cepat kita tangani ini, segera ini kita jalan," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan PMK Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Selasa (28/6/2022). 

Baca juga: Ratusan Sapi di Kabupaten Asahan Terpapar PMK, Sayangnya Mereka Tidak Dapat Kuota Vaksin

Menurut Edy Rahmayadi, seluruh pihak harus dilibatkan mengingat penyebaran PMK masih terjadi, meski relatif terkendali.

Saat ini jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK di Sumut sebanyak 11.717 kasus di 16 kabupaten/kota di Sumut.

Dengan jumlah sembuh 6.594 dan sakit 5.065, serta mati 17 ekor. 

Satgas Provinsi nantinya akan diketuai oleh Sekretaris Daerah Sumut.

Baca juga: Soal Ganti Rugi Rp 10 Juta Ternak yang Terpapar PMK, Kadis Ketapang Simalungun Bilang Begini

Susunan Satgas juga akan memedomani bentuk Satgas yang dibentuk Pemerintah Pusat. 

"Saya mau ini cepat selesai, mari kita bersama-sama cepat menanganai ini, apalagi ini sudah dekat Iduladha,” kata Edy, kepada Pemkab/Pemko yang hadir pada saat rapat tersebut.

Edy juga meminta kepada Pemkab dan Pemko untuk melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan isolasi terhadap hewan yang tertular. 

Ia meminta agar Instruksi Mendagri Nomor 31 tahun 2022 tentang penanganan wabah PMK serta kesiapan hewan kurban jelang Hari Raya Iduladha dipedomani.

Baca juga: Peternak di Simalungun Belum Terima Info Soal Ganti Rugi Rp 10 Juta Sapi Korban PMK dari Pemerintah

Kepada masyarakat, Edy juga meminta agar tidak panik, terkait dengan penyebaran PMK.

Menurutnya, PMK bisa disembuhkan dan jumlah hewan ternak yang mati sangat kecil.

"Rakyat jangan stres, hanya 0,5 persen ternak yang mati,” kata Edy. 

Selain itu, Edy meminta petugas yang mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan agar tidak mempersulit masyarakat.

Baca juga: Satgas Penanganan PMK Anjurkan Peternak Beri Sapi Adem Sari

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved