Kasus DBD
CUACA PANAS, Kota Siantar Zona Merah Kasus DBD
Angka kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kota Siantar meningkat dan kian mengkhawatirkan
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
Ini terdapat 4 varian dan hal ini jarang terdapat.
"Tadi kita juga bersama Dinkes Sumut melakukan kunjungan ke Puskesmas Rami untuk melakukan edukasi & implementasi Pencegahan & Pengendalian Terkait Demam Berdarah. Karena di Kecamatan Siantar Martoba tinggi maka kita lakukan hal itu," ujarnya lagi.
Penyebab Nyamuk Rumahan
Sementara itu, Lasmaria Siahaan selaku Pengelola DBD pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar mengatakan, sejauh ini dari kasus DBD yang dinyatakan KLB pun pihaknya sudah melakukan promosi kesehatan seperti memasang poster dan selebaran spanduk, orasi himbauan kepada masyarakat Kota Siantar.
"Jika terdapat masyarakat yang sakit dengan tidak turun sampai 2 dan 3 hari, disarankan agar melapor ke Puskesmas. Dan pihak Puskesmas yang akan melakukan pengobatan dan juga akan mengecek lingkungan sekitar," ujarnya.
Dikatakannya lagi, pada umumnya nyamuk penyebab DBD pun lebih aktif pada jam-jam tertentu seperti kalau pagi antara jam 6 hingga 9. Teruntuk sore sejak Pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan setelah penetapan KLB ini yakni, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M (Membersihkan, Menutup, dan Menyingkirkan) lalu rajin menguras bak dan tempat-tempat yang dapat menampung air.
"Pada umumnya nyamuk DBD ini, nyamuk rumahan. Nyamuk ini sendiri tidak mau bertelur di air yang kotor, nyamuk ini bertelur di air tergenang dan bersih. Untuk seluruh kecamatan sudah dilakukan fogging pungkasnya.(alj/tribun-medan.com)