Kades Terlibat Perzinahan
Ngaku Bukan Massa Bayaran, Warga Malah Dukung Kades yang Dilapor Zinahi Istri Pengurus Masjid
Sekelompok massa, yang mengaku bukan orang bayaran mendukung Kades Perdamean, meski dilaporkan zinahi istri orang
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
Meski faktanya yang bersangkutan sudah dilaporkan ke polisi zinahi istri orang.
"Kami anggap selama ini Kades terpilih kami ini dizolimi. Waktu mau pemilihan, enggak ada masalah, kenapa ketika sudah dilantik baru seperti ini," kata Basuki.
Dia meminta agar Toni Hasudungan Sitorus kembali memimpin Desa Perdamean.
"Kami minta supaya dia bisa kembali memimpin desa kami. Kami sudah merasakan sendiri bagaimana kepemimpinannya, jam berapa pun ada masalah, dia selalu hadir. Yang kami sampaikan ini aspirasi bersama," ucap Basuki.
Hal-hal lain juga disampaikan oleh Syamsyuri yang mengaku sebagai Ketua BKPRMI Desa Perdamean.
Ia menyebut muslim dan non muslim di desa mereka kurang lebih jumlahnya hampir sama.
Namun di masa kepemimpinan Toni Hasudungan Sitorus, semua warga bersatu.
"Secara Kebhinekaan, yang dibuat Toni cukup-cukup. BKPRMI yang bentuk beliau, dan dia selalu dukung dan selalu hadir. Kita datang ke sini karena putusan Bupati yang sangat mengecewakan kami," katanya.
Emak-emak takut ke kantor desa
Sebelumnya, sejumlah emak-emak yang berasal dari Desa Perdamean, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang menyebut bahwa Kades Perdamean berinisial THS merupakan penjahat kelamin.
Bahkan, emak-emak itu menyebut Kades Perdamean THS sebagai predator emak-emak.
Saat bertemu dengan Asisten I Pemkab Deliserdang, Citra Efendy Capah dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Pemkab Deliserdang, Khairul Azman Harahap, berbagai curahan hati terlontar dari kalangan emak-emak ini.
Baca juga: Warga Demo Tolak Pelantikan Kades Predator Emak-Emak
Mereka bilang, sejak skandal seks Kades Perdamean dengan istri penjaga masjid terbongkar, warga pun mulai resah.
"Kami enggak mau dipimpin sama Kepala Desa seperti dia lagi. Soalnya kami inikan ibu-ibu, pak. Nanti kalau mau ada urusan di kantor desa, kami ini dimarahi sama suami kami, enggak usah kesana. Ya bukan suudzon," kata seorang ibu, Kamis (19/5/2022).
Warga mengatakan, bahwa tabiat penjahat kelamin Kades Perdamean itu bikin resah kalangan orang tua.