Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Seolah Terlupakan Keluarga Brigadir J, Kompolnas Akan Bikin Pertemuan Bahas Tewasnya Ajudan Jenderal

Selama ini seolah terlupakan fakta lain yang diungkap keluarga Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Editor: Salomo Tarigan
Youtube TVOne News
Ayah Brigadir J tak percaya putranya ditembak gara-gara lecehkan istri Kadiv Propam 

TRIBUN-MEDAN.com - Selama ini seolah terlupakan fakta lain yang diungkap keluarga Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J 

Hingga saat ini keluarga tidak bisa menerima tuduhan, Brigadir J melakukan pelecehan seksual dan menyerang istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Mereka pun mempertanyakan keberadaan tiga handphone Brigadir J, yang disebut polisi hilang.

Baca juga: Didatangi Polisi Usai Ketua RT Koar-koar Kelakuan Petugas Ganti Alat CCTV| Brigadir J Ditembak

Kompolnas turut mengusut kejanggalan kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Nantinya, mereka bakal bertemu pihak keluarga Brigadir J.

Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim menyatakan bahwa pihaknya bakal mendengar saran dan keluhan dari pihak keluarga Brigadir J.

Adapun pertemuan bakal segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Terhadap keluarga almarhum Brigadir J, Kompolnas akan menerima dan mendengar saran dan keluhan mereka. Apapun itu. Mudahan-mudahan Kompolnas akan segera bisa bertemu dengan pihak keluarga," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Irjen Napoleon Bonaparte Bicara Tewasnya Brigadir Yosua, Tidak Ada yang Bisa Ditutup-tutupi

Kompolnas, kata dia, masih terus monitor dan mengumpulkan berbagai informasi terkait insiden baku tembak 2 personel Polri d Rumah Irjen Ferdy Sambo.

Termasuk, informasi apa pun yang berasal dari keluarga almarhum Brigadir J.

Nantinya, Yusuf menuturkan bahwa informasi itu bakal diteruskan kepada tim khusus penanganan kematian Brigadir J bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Saya sebagai Anggota Kompolnas akan memberikan masukan kepada Tim Khusus, baik dalam mendalami kasus posisi dan konstruksi hukum insiden baku tembak yang telah dibuat penyidik sebelumnya dan mengungkap yang dipandang adanya kejanggalan-kejanggalan, termasuk itu kejanggalan yang dimaksud keluarga Brigadir J," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yusuf menambahkan pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan agar pengusutan kasus tersebut dapat dilaksanakan secara professional dan transparan.

"Saya terus monitor agar pengusutan kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J secara profesional dan transparan berkeadilan serta tepat dan cepat mengungkapkan fakta-fakta yang sesungguhnya," pungkasnya.

Keanehan Autopsi 

Indonesia Police Watch (IPW) yang meminta agar Polri membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) hingga penonaktifan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo soal kasus baku tembak ajudannya. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved