Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Kasus Brigadir J Tak Kunjung Terungkap, Dalam 5 Hari Polisi Bongkar Pelaku Penembak Istri TNI

Dua kasus penembakan yang menyita perhatian publik, kinerja polisi mendapat perbandingan dalam mengungkap masing-masing kasus.

Istimewa
Jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat disemayamkan di rumah duka, di Jambi - Peristiwa penembakan istri anggota TNI di Semarang 

Hingga sejauh ini, Polri telah melakukan prarekonstruksi kasus kematian Brigadir J atau Yoshua di rumah Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Mabes Polri dalam berbagai keterangannya, menyampaikan penyidik masih bekerja menuntaskan hasil dari berbagai temuan fakta di lapangan.

Polri hingga kini belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, tapi Korps Bhayangkara tersebut telah menonaktifkan sejumlah perwira mereka, yakni Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi, Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam.

Sempat beredar telah ditetapkan tersangka

Sempat beredar berita salah satu media yang menyebutkan bahwa Bharada E, polisi yang diduga menembak Brigadir J, sebagai tersangka.

Polri membantah sudah menetapkan tersangka terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo.

"Yang mengatakan tersangka siapa? Belum ada penetapan tersangka terhadap siapapun," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Polri Brigadir Jenderal Andi Rian saat dihubungi, Minggu (24/7/2022) petang.

Andi merespons berita salah satu media yang menyebutkan bahwa Bharada E, polisi yang diduga menembak Brigadir J, sebagai tersangka.

"Belum ada penetapan tersangka. Silakan dikutip!" tutur Andi.

Jadi perhatian Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri telah beberapa kali mengomentari soal kasus polisi tembak polisi di Rumah Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo. 

Saat berbicara kepada wartawan di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022), Jokowi kembali meminta kasus itu diusut tuntas dan transparan.

Pengusutan kasus yang terbuka dan transparan, kata presiden,  sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Dalam catatan Tribunnews.com, setidaknya sudah tiga kali Jokowi berkomentar soal kasus yang menghebohkan publik itu.

Pertama, saat berada di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022) lalu, Jokowi juga menanggapi soal kasus ini.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved