Dugaan Pemalsuan

Beredar Postingan Partai Demokrat Pakpak Bharat Palsukan Nama Warga Ikut Pelatihan

Beredar postingan adanya dugaan pemalsuan data yang disebut dilakukan Partai Demokrat Pakpak Bharat

HO
Postingan di Facebook tentang SPJ tahun 2021 yang diduga palsukan nama - nama peserta. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SALAK - Cuplikan gambar terkait dugaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) palsu dari Partai Demokrat di Kabupaten Pakpak Bharat viral di media sosial.

Pantauan Tribun Medan, SPJ yang dilaksanakan pada tahun 2021 itu disebut palsu, karena tanda tangan yang tertera soal penerima biaya transportasi tentang penyelenggaraan pendidikan politik tentang 4 pilar kebangsaan pada tanggal 16 November 2021 tidak benar adanya.

Ketua DPC Partai Demokrat Pakpak Bharat, Jansen Sitindaon ketika dikonfirmasi mengaku belum tahu soal postingan yang viral itu.

Baca juga: Muscab Partai Demokrat Ricuh di Medan, Puluhan Personel Kepolisian Terpaksa Diturunkan

Dia mengatakan, nanti akan mengecek kegiatan tersebut.

"Belum tau saya. Coba saya cek dulu ya," katanya singkat, Minggu (31/7/2022).

Sementara itu, adapun postingan yang viral dibumbui dengan kalimat kecaman.

"Zaman now masih berani beraninya SPJ Partai Demokrat tahun 2021 diduga kuat palsukan tandatangan penerimaan transport kegiatan sosialisasi... Hancur minah... Hancur minah... Usut pak polisi," tulis akun Dori Dori dalam postingan di Facebook.

Setelah ditelusuri, nama - nama tersebut ternyata berstatus sebagai masyarakat biasa yang mengaku tidak mengetahui kegiatan yang dilaksanakan Partai Demokrat.

Baca juga: Partai Demokrat Soroti Zulkifli Hasan Soal Bagi-bagikan Minyak Goreng: Penyalahgunaan Kekusasaan

Satu diantara warga berinisial MJ, yang tinggal di Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat merasa keberatan atas pencantuman namanya dalam kolom absensi.

"Saya awalnya tahu dari teman saya, katanya saya ikut dalam kegiatan itu. Lalu saya bilang, enggak ada saya ikut. Lalu ditunjukkan lah postingan itu," ungkapnya kepada Tribun Medan, Minggu (31/7/2022).

MJ yang sama sekali tidak tahu soal pelatihan tersebut kesal namanya disalahgunakan. 

"Saya tentunya merasa sangat risih ya, kenapa nama saya ikut tercantum dalam pelatihan itu. Apalagi, Partai Demokrat itu sebuah partai yang sangat besar," ungkapnya.

Baca juga: Istri Ketua Umum Partai Demokrat Berduka, Ungkap Baru Saja Kehilangan Bayi yang Dikandungnya

Hal serupa juga disampaikan oleh MB.

MB mengatakan, dirinya mengaku sangat risih dengan pencantuman namanya dalam absensi itu.

"Ya, kalau menurut saya, jangan lah dibawa nama - nama masyarakat seperti ini. Jangan lah dijual nama masyarakat," cetusnya.

"Masyarakat ini orang - orang kecil. Jangan lah dibawa - bawa kedalam internal," katanya.(cr7/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved