Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
Identitas Oknum Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J,Kapolri tak Main-main Bertindak
Setelah berjalan hampir 1 bulan, baru kali ini diungkap masalah CCTV yang diambil di TKP tewasnya Brigadir J. Ternyata sudah ketahuan siapa orangnya
TRIBUN-MEDAN.com - Setelah berjalan hampir 1 bulan, baru kali ini diungkap masalah CCTV yang diambil di TKP tewasnya Brigadir J.
Ternyata sudah ketahuan siapa orangnya.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui siapa personel polisi yang mengambil CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Kapolri menjelaskan bahwa tim khususnya sudah mengetahui bagaimana cara CCTV yang disebut rusak itu diambil.
Dikutip dari Kompas.com, personel polisi yang mengambil CCTV tersebut saat ini sudah diperiksa.
Selanjutnya, tim khusus bentukan Kapolri akan melangkah ke tahap selanjutnya terkait kasus penembakan Brigadir J.
Misteri penyebab rusaknya CCTV disekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, yang merupakan TKP baku tembak yang menewaskan Brigadir J mulai menemukan titik terang.
Kejadian nahas itu terjadi pada 8 Juli 2022 lalu.
Pihak kepolisian diketahui telah mengantongi identitas pelaku perusakan CCTV tersebut.
Dilansir dari Tribunnews, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mengantongi identitas oknum polisi yang mengambil CCTV di sekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengatakan seluruh kamera CCTV di kediaman Ferdy Sambo, mati saat kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sementara, Seno Sukarto selaku Ketua RT 05 RW 01 di Kompleks Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, mengatakan sejumlah polisi mengganti dekoder kamera CCTV yang ada di kompleks perumahan itu, satu hari setelah baku tembak terjadi.
Pada Kamis 4 Agustus 2022, Kapolri mengaku sudah tahu bagaimana cara CCTV yang disebut rusak itu diambil.
Sigit pun menegaskan, polisi-polisi yang merusak, mengambil, hingga menyimpan CCTV, semuanya sudah diketahui identitasnya.
"Ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam, dan itu juga sudah kita dalami dan kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilannya," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, dilansir Kompas.com.
Jenderal Sigit menegaskan semua polisi yang merusak, mengambil dan menyimpan CCTV sudah diketahui identitasnya.
Kapolri berjanji bakal membuka hasil penyidikan setelah seluruh proses dituntaskan.
Baca juga: Kabareskrim Optimistis Usut Tuntas Tewasnya Brigadir J meski Ada Barang Bukti Rusak dan Dihilangkan
Sejauh ini, ada 25 polisi yang diperiksa inspektorat khusus (Irsus) karena diduga tidak profesional.
Mereka diduga menghambat penanganan olah tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir J.
Pengambil CCTV Sudah Diperiksa
Kapolri mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap oknum polisi yang terlibat terkait CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo tersebut.
"Kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan, dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya," ungkapnya, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, oknum-oknum yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik akan ditindak tegas.
“Seperti yang tadi saya sampaikan nanti akan kita proses nanti berdasarkan hasil keputusan apakah ini masuk ke dalam pelanggaran kode etik maupun pelanggaran pidana,” jelasnya.
Beda Keterangan soal CCTV Rusak
Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyampaikan, sejak awal pihaknya mempersoalkan mengapa ada keterangan yang berbeda terkait rusaknya CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca juga: Terkini Nasib 25 Oknum Polisi Kacaukan Kasus Brigadir J, Komnas HAM Akan Periksa, DPR Geram
"Fokus dulu di CCTV yang sejak awal kami persoalkan itu, kok bisa dikatakan rusak dengan keterangan yang berbeda satu dengan lainnya."
"Yang satu bilang disambar petir, ADC bilang sudah rusak sejak lama," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis 4 Agustus 2022.
"Nah sekarang sudah ada indikasi kuat unsur kesengajaan. Bisa disebut sebagai dugaan obstruction of justice, upaya melawan hukum yang mengganggu proses penegakan hukum," terangnya.
Ia menyampaikan, Komnas HAM ingin tahu isi CCTV tersebut untuk memastikan apakah benar ada tembak-menembak antara Bharada E dengan Brigadir J.
Komnas HAM akan menanyakan terkait CCTV tersebut dalam permintaan keterangan kepada kepolisian pada Jumat (5/8/2022).
Sebagai informasi, dari awal pengusutan kejadian tersebut disebutkan bahwa CCTV di rumah Ferdy Sambo dalam kondisi rusak dan sempat ada CCTV yang diganti.
Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, saat itu menyampaikan bahwa decoder CCTV di rumah Ferdy Sambo rusak.
Budhi juga pernah mengakui anggotanya mencabut dekoder CCTV di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta.
Dekoder CCTV itu diganti sehari setelah insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J.
• KABAR TERBARU Bharada E Perlu Dilindungi agar tak Diintimidasi saat Diperiksa Kasus Brigadir J
Seperti diketahui, Brigadir J tewas pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Menurut pihak kepolisian, Brigadir J yang merupakan sopir istri Ferdy Sambo itu, tewas setelah baku tembak dengan ajudan Ferdy Sambo yakni Bharada E.
Baku tembak itu disebut Polri terjadi di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Masih menurut keterangan polisi, Brigadir J tewas ditembak lantaran akan melakukan pelecehan dan penodongan pistol kepada istri Ferdy Sambo.
Kronologi singkat tewasnya Brigadir J
Berdasarkan penjelasan awal polisi, Brigadir Jtewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Menurut polisi, baku tembak itu dipicu oleh Brigadir J yang melakukan pelecehan dan pengancaman berupa penondongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo, PC.
Akibat baku tembak itu, Brigadir J pun meninggal dunia.
Kendati demikian, pihak keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan terkait penyebab kematian Brigadir J.
Pasalnya, ditemukan sejumlah luka di jenazah Brigadir J.
Pihak keluarga pun menduga ada percobaan pembunuhan ke Brigadir J.\
Baca juga: KABAR TERBARU Bharada E Perlu Dilindungi agar tak Diintimidasi saat Diperiksa Kasus Brigadir J
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: Tribunnews.com/ Tribun-Medan.com
Identitas Oknum Polisi Ambil CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J, Kapolri tak Main-main Bertindak
