Brigadir J Ditembak Mati
TERUNGKAP Petinggi Polri Diduga 2 Kubu Soal Brigadir J, Ada Ingin Membuka Ada Ingin Terus Menutupi
Kamarudin menduga saat ini petinggi polri seperti terbelah menjadi dua kubu saat mengusut perkara penembakan Brigadir J.
Di tempat terpisah, terlihat rekaman CCTV Ferdy Sambo dan ajudan mengendarai mobil menuju ke TKP atau rumah dinasnya.
“Setelah itu, kira-kira jam 17.01 WIB atau berapa (menit), mereka (Ferdy Sambo dan ajudan) naik ke mobil, kelihatan juga, menuju ke rumah dinas, itu yang kita sebut sebagai TKP,” tuturnya.
“Tidak berapa lama, berapa menit kemudian, Pak Sambo keluar juga menuju tempat lain, tetapi baru berapa menit dia berjalan, dalam CCTV itu berhenti. Nah, kemudian berbalik mobilnya itu, CCTV enggak bisa menjelaskan apa-apa, tetapi hanya keterangan dari penyidik yang menyatakan bahwa dia (Ferdy Sambo) menuju rumah dinas itu karena ditelepon oleh istrinya, ada kejadian itu,” bebernya.
Selanjutnya, kata Ahmad Taufan, Ferdy Sambo didampingi satu dua orang di belakangnya. “Kemudian CCTV lainnya, memperlihatkan mobil Provos hilir mudik, mobil patroli hilir mudik, yang dikatakan mereka ditelepon dan heboh, ya ngurusin itu lalu ada kelihatan mobil ambulans kurang lebih jam 19.00 WIB sampai direkam semua, sampai di RS Bhayangkara (Kramat Jati),” ungkapnya.
Namun ini semua masih dari ketrangan penyidik sebelumnya, sebelum ke 25 personel yang telah dimutasi dan tengah diperiksa oleh Timsus tersebut.
Dia menambahkan, keterangan yang bisa diperoleh di TKP hanya dari keterangan Bharada E. Sementara keterangan dari PC belum bis didapatkan.
“Problem krusialnya karena di TKP itu yang bisa kita dapatkan hanya keterangan Bharada E. Dia katakan mendengar teriakan-teriakan dari Ibu PC ini, (meminta) tolong (kepada) Richard, nama panggilannya Bharada E. Namanya, Richard Eliezer,”ujar Taufan Damanik.
Sebanyak 25 Personel Terperiksa
Tim khusus yang sebelumnya dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memeriksa sejumlah pihak di internal Polri yang menangani perkara tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, Kapolri mengindikasikan ada 25 personel Polri yang diduga tidak profesional. Mereka terdiri atas perwira tinggi (pati), perwira menengah (pamen), hingga perwira pertama (pama).
Kapolri bahkan telah menerbitkan surat telegram khusus yang isinya memutasi para perwira tersebut sebagai pati dan pamen Pelayanan Markas (Yanma). Berikut beberapa fakta pengusutan kasus ini:
1. Sedikitnya 25 polisi diduga tak profesional
Kapolri mengatakan, 25 personel diperiksa buntut ketidakprofesionalan mereka saat menangani penyidikan kasus tewasnya Brigadir J.
Mereka terdiri dari 3 perwira tinggi jenderal bintang satu, 5 personel komisaris besar, 3 AKBP, 2 personel komisaris polisi, 7 personel perwira pertama, serta bintara dan tamtama sebanyak 5 personel.
Menurutnya, para personel yang diduga tidak profesional itu berasal dari satuan di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Bareskrim, Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pengacara-keluarga-Brigadir-J-Kamaruddin-Simanjuntak.jpg)