Jadi Ingatan Lagi Masuk Rumah Ferdy Sambo, Bharada E Nyesek Ingat Brigadir J, Dulu Tiap Hari Ketemu

Masih lekat dalam ingatan Bharada E, setiap hari ia selalu bertemu dengan ajudan Ferdy Sambo tersebut.

HO
Bharada E gemetar saat masuk ke lokasi TKP kematian Brigadir Yosua Hutabarat. Ia terlihat gemetar ketika menghadiri rekonstruksi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Saat kembali memasuki rumah dinas Ferdy Sambo, Bharada E rupanya sempat merasa trauma.

Hati Bharada E bak tersiksa saat harus menginjakkan kakinya di tempat Brigadir J tewas.

Bahkan Bharada E sempat curhat pada pengacaranya Ronny Talapessy tentang sosok Brigadir J.

Masih lekat dalam ingatan Bharada E, setiap hari ia selalu bertemu dengan ajudan Ferdy Sambo tersebut.

Malahan Bharada E juga memanggil Brigadir J dengan sebutan abang layaknya kakaknya sendiri.

Lima tersangka, termasuk Ferdy Sambo dan Bharada E sudah tiba di Duren Tiga untuk menjalani proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (3/8/2022).
Lima tersangka, termasuk Ferdy Sambo dan Bharada E sudah tiba di Duren Tiga untuk menjalani proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (3/8/2022). (YouTube Kompas TV/ Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Diakui oleh Ronny Talapessy, beberapa hari sebelum rekonstruksi dirinya sempat menanyai kesiapan Bharada E.

"Hari sebelumnya saya sudah yakinkan (ke Bharada E) 'kamu yakin, jangan ragu, fokus'," ungkap Ronny Talapessy dikutip dari program Dua Sisi TvOneNews, Jumat (2/9/2022).

"Artinya pihak FS yang tidak mau bertemu Eliezer ?" tanya presenter.

"Saya tidak tahu ya.

Tapi saya sudah sampaikan bahwa klien saya siap.

Karena ini momentum klien saya untuk menyampaikan fakta.

Dia ( Bharada E) whistler blower, jc, kalau tidak ada Bharada E, tidak bisa terbuka ini kasus ini," kata Ronny Talapessy.

Di sisi lain, Ronny Talapessy sempat mengungkap kondisi Bharada E saat rekonstruksi.

Rupanya sempat ada trauma yang dirasakan polisi berusia muda tersebut.

Hal itu terjadi saat Bharada E masuk ke rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.

Dikatakan Ronny Talapessy, momen tersebut merupakan kondisi yang sulit untuk Bharada E.

"Ini suasana yang sulit, tidak gampang. Ini orang, Bharada E sampaikan ke saya 'bang, ini orang (Brigadir J) orang yang setiap hari saya ketemu, saya tidak ada masalah, saya panggil 'abang',"

"Jadi di situasi itu situasi yang sulit.

Kemarin pas saya dampangi, Bharada E ketika masuk Duren Tiga memang ada trauma," ungkap Ronny Talapessy.

NGOTOT Dilecehkan, Putri Tertekan Ingin Akhiri Hidup, Istri Sambo Malu, Usia 50 & Punya Anak Cewek

Sementara itu, Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo rupanya sempat ingin mengakhiri hidupnya.

Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, mengungkapkan, Putri Candrawathi sempat ingin mengakhiri hidupnya diduga karena kasus dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Hal itu karena adanya perasaan tertekan serta menyalahkan diri sendiri soal dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Pernyataan ingin mengakhiri hidup itu, kata Andy, telah diutarakan Putri Candrawathi berkali-kali.

Istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (7/8/2022).
Istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (7/8/2022). (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

"Dalam kasus ini, posisi sebagai istri dari petinggi kepolisian pada usia yang jelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, maupun rasa takut kepada ancaman dan menyalahkan diri sendiri sehingga merasa lebih baik mati."

"Ini disampaikan berkali-kali," kata Andy dikutip dari Tribunnews.com.

Dengan temuan ini, Andy menilai tidak cukup untuk menganggap tidak adanya pelecehan seksual terhadap Putri.

"Kita perlu memikir ulang bahwa relasi kuasa antara atasan dan bawahan tidak cukup untuk serta merta menghilangkan kemungkinan terjadinya kekerasan seksual," lanjut Andy.

Andy menyebut Putri tidak memiliki kemauan utnuk melaporkan dugaan kasus pelecehan seksual yang dialaminya karena malu dan takut.

Ketua Komnas Perempyuan Andy Yentriyani saat konferensi pers terkait kasus Brigadir J di kantor Komnas HAM pada Kamis (1/9/2022).

SINDIR Ferdy Sambo, Seali Rela Suami Dipecat Ketimbang Jadi Polisi: Risiko Punya Pimpinan Model FS!

Sementara itu, Seali Syah, istri Brigjen Hendra Kurniawan

geram suaminya terseret kasus Ferdy Sambo.

Bahkan kini sang suami, Brigjen Hendra Kurniawan menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan yang didalangi Ferdy Sambo tersebut.

Seali Syah pun memilih sang suami lebih baik dipecat ketimbang tetap jadi polisi.

Hal ini diungkap Seali Syah lewat unggahan terbarunya di akun Instagram pribadi.

Seali Syah istri Brigjen Hendra Kurniawan rindukan hidup hedon
Seali Syah istri Brigjen Hendra Kurniawan rindukan hidup hedon (Instagram @sealisyah)

"Makasih ya semua untuk supportnya yang terus-terusan masuk di DM aku.

Kalau ditanya aku di fase yang gimana??

Yaa objektif aja, risiko jabatan yang punya pimpinan model FS begitu

Jalanin aja proses hukumnya

Lebih bagus lagi kalau berhenti sekalian jadi polisi

Kalau aku yang suruh mundur, suami aku gak akan mau

Jadi biar aja di-PTDH atau apapun itulah," tulis @sealisyah.

Seali Syah malah senang jika suami kena PTDH
Seali Syah malah senang jika suami kena PTDH (Instagram @sealisyah)

Seali Syah pun menyayangkan semua prestasi dan karier sang suami di Biro Paminal Polri selama 15 tahun tak pernah dihargai.

"Tooh karier dan prestasi yang selama ini dibangun juga gak dilihat," pungkas curhatan Seali Syah.

Sebelumnya, Seali Syah sempat mengunggah daftar riwayat hidup Brigjen Hendra Kurniawan.

Daftar itu memuat penddikan kepolisian, pendidikan umum, serta riwayat jabatan yang pernah diemban Brigjen Hendra Kurniawan.

"15 tahun mengabdi di Biro Paminal Polri."

"ini bukan soal pangkat dan jabatan... ini soal NAMA BAIK," tulis wanita yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved