Kenaikan Harga BBM

JAWABAN AHOK, Pertamina Naikkan Harga BBM, Jokowi Tanggapi Demo Besar Hari Ini

Hari ini pun akan digelar demo ke DPR.Bagaimana reaksi Komisaris Utama PT Pertamina. Apa respons Presiden Jokowi?

Editor: Salomo Tarigan
Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com
Presiden Jokowi dan Komisaris PT Pertamina Ahok 

TRIBUN-MEDAN.com - Proses atas kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi diwarnai penolakan.

Hari ini pun akan digelar demo di DPR.

Bagaimana reaksi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama ditanya soal kenaikan BBM tersebut.

Apa respons Presiden Jokowi?

Baca juga: Keluarga Brigadir J Kecewa Pencabulan tanpa Bukti, Tuduhan Komnas HAM - Komnas Perempuan Bikin Kacau

"Mohon maaf bisa ke dirut (Direktur Utama)," kata Basuki saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (4/9/2022).

Sebelumnya Ahok juga sempat menanggapi saat isu kenaikan BBM beredar ke publik.

Baca juga: Akhirnya Jokowi Angkat Bicara Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan Harga BBM Digelar Hari Ini

Ahok merespons soal harga Pertalite yang diisukan naik menjadi Rp 10.000 per liter.

Ahok mengatakan, soal isu naiknya harga BBM bersubsidi sebaiknya ditanyakan langsung ke Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati.

"Bisa tanya ke Dirut (Pertamina) ya," ucap Ahok saat dikonfirmasi, Selasa (23/8/2022). 

Nicke dijadwalkan menghadiri agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII dengan Pertamina.

Namun, menurut Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno, rapat ditunda.

"Rapatnya ditunda," ujarnya.

Baca juga: PRIA Diduga Lakukan Pelecehan pada Siswi SMA di Angkot Babak Belur Dihajar Massa di Jalan DR Mansyur

Demo Tolak Kenaikan BBM

Partai Buruh bersama serikat pekerja dan elemen buruh bakal menggelar aksi, di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Adapun agenda aksi ini kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal, menyerukan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang resmi diumumkan pemerintah pada Sabtu (3/9/2022).

Said Iqbal mengatakan, aksi tersebut rencananya akan diikuti ribuan orang yang dipusatkan di depan gedung DPR RI.

"Rencana akan diikuti 3.000-5.000 orang. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (5/9/2022).

Berdasarkan rencana, aksi yang akan diikuti oleh dominan para buruh di Jabotabek ini akan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB.

Setidaknya ada tiga tuntutan yang bakal disampaikan oleh kaum buruh termasuk juga soal desakan menaikkan gaji para buruh. )

"Mengusung 3 (tiga) tuntutan, tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan naikkan UMK 2023 sebesar 10 hingga 13 persen," bebernya.

Tak hanya di Jabodetabek, aksi serupa juga akan digelar di beberapa daerah dengan tuntutan yang sama.

Setidaknya total akan melibatkan puluhan ribu buruh di berbagai daerah di Indonesia.

"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi," ucap dia.

Untuk yang berada di daerah, para buruh akan menggelar aksi di depan kantor Gubernur wilayah masing-masing.

Mereka menuntut agar pimpinan daerah mampu mendengar aspirasi, sehingga memberikan masukan kepada Presiden hingga anggota DPR untuk membatalkan kenaikan harga BBM

"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," tukas dia.

Diketahui, pemerintah telah resmi menaikan harga BBM bersubsidi termasuk jenis Pertalite dan Solar.

Untuk saat ini, harga per liter untuk bensin Pertalite sebesar Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650 sedangkan untuk Solar kini harga per liter-nya senilai Rp 6.800 dari sebelumnya Rp 5.150.

Tak hanya untuk BBM bersubsidi, pemerintah juga menaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax.

Kini harga bensin dengan Research Octane Number (RON) 92 itu senilai Rp14.500 per liter, sebelumnya seharga Rp12.500 per liter.

Kenaikan harga BBM itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Dijawab Kabareskrim Isu Putri Candrawathi Selingkuh dengan Kuat Maruf, Saksi dan Keyakinan Penyidik

Tanggapan Jokowi Demo Besar-Besaran 

Demo besar digelar serentak hari ini di seluruh Indonesia atau 33 provinsi, Selasa (6/9/2022). 

Agenda demo terkait peneolakan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) yang dianggap cukup memberatkan rakyat.

Lantas bagaimana rekasi Presiden Jokowi terkait penolakan kenaikan harga BBM ini?

Pihak yang akan berunjuk rasa besar-besar satu di antaranya Serikat buruh.

Mereka bakal menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di 33 provinsi.

Terkait hal tersebut Presiden Jokowi meminta agar penyampaian aspirasi dikakukan dengan cara yang baik.

Baca juga: Antisipasi Unjuk Rasa Kenaikan Harga BBM, Polres Dairi Siapkan 1 Kompi Personil Samapta

“Sampaikan dengan cara-cara yang baik ya,” kata Presiden Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin, (5/9/2022).

Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan rencana aksi unjuk rasa tersebut.

Menurut Presiden Jokowi Indonesia merupakan negara demokrasi.

“Ya ini kan negara demokrasi,” katanya.

Sebelumnya Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan buruh bakal menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 6 September 2022 mendatang.

Said mengatakan aksi massa Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini bakal digelar di 34 provinsi.

Baca juga: Berbagi Tips Make up Tampil Cantik dan Menawan Saat Beraktivitas di Luar Ruangan

Aksi unjuk rasa akan dilaksanakan di gedung DPR dan kantor gubernur daerah masing-masing.

"Aksi ini akan diikuti puluhan ribu buruh. Untuk di DPR RI masa aksi berjumlah hampir 5 ribu buruh masa aksi pada tanggal 6 September akan berunjuk rasa di DPR RI. Sedangkan ribuan buruh lainnya berunjuk rasa di kantor gubernur," kata Said dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/8/2022).

Terdapat tiga isu yang diangkat dalam aksi tersebut.

Isu pertama, adalah penolakan rencana Pemerintah menaikan harga BBM.

 Lalu isu kedua, buruh juga akan menolak pengesahan omnibus law cipta kerja.

Ketiga, buruh mendesak kenaikkan upah buruh tahun 2023 sebesar 10 hingga 13 persen.

"Ada beberapa alasan yang saling terkait kenapa Partai Buruh dan organisasi serikat buruh KSPI, FSPMI, alasan pertama kenaikkan harga BBM yang direncanakan 30 persen khususnya BBM bersubsidi pertalite menjadi 10 persen mengakibatkan daya beli buruh dan masyarakat kecil akan menurun drastis," ucap Said Iqbal.

Baca juga: DIBONGKAR IPW Peran Besar Satgassus Merah Putih yang Dipimpin Irjen Ferdy Sambo Sebenarnya

Menurutnya, sudah tiga tahun berturut-turut upah buruh tidak mengalami kenaikan akibat omnibus law cipta kerja.

Dirinya mengatakan Menaker sudah mengumumkan tahun 2023 kenaikan upah tetap menggunakan PP 36/2021.

"Artinya kembali upah pekerja masyarakat kecil tidak mengalami kenaikan atau 0 persen. Secara bersamaan inflasi sudah diumumkan pemerintah berkisar 4,9 persen sebelum kenaikan BBM. Pertumbuhan ekonomi berkisar 5,1 persen," kata Said.

Sebagian telah tayang di Tribunnews.com  

JAWABAN AHOK, Pertamina Naikkan Harga BBM, Jokowi Tanggapi Demo Besar Hari Ini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved