Brigadir J Ditembak Mati
Ingat Bripka RR Ngaku Sembunyi di Balik Kulkas? Semua Karangan Ferdy Sambo, Disusun di Kantor Provos
Masih ingat dengan alasan Bripka RR bersembunyi di balik kulkas ketika peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat terjadi?
Erman mengatakan kliennya terpaksa mengikuti skenario kematian Brigadir J yang dirancang Ferdy Sambo karena merasa takut.
"Jadi yang pertama itu (skenario baku tembak). (Bripka Ricky ikuti) bukan (karena diancam), dia takut," tutur Erman Umar.
Namun, setelah dikunjungi istrinya, Bripka Ricky berbalik arah tidak lagi mengikuti skenario yang dirancang oleh Ferdy Sambo tersebut.
Baca juga: Kasus Dugaan Rudapaksa Pimpinan SD Methodist 1 Medan, Kapolda Sumut: Ada Satu Kendala
Baca juga: LIVE Indosiar! Timnas U-20 Indonesia Vs Timor Leste Malam Ini, Shin Tae-yong Jangan Sepele
Terbongkar Sandiawara Busuk
Terbongkar sandiwara busuk dalam pemeriksaan para tersangka di Polres Metro Jakarta Selatan pada awal-awal kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Pada pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan, Bripka Ricky, Bharada E, dan Kuat Maruf tidak ditanya selayaknya para tersangka atau pun saksi.
Polres Jakarta Selatan yang saat itu dipimpin oleh Kombes Budhi Herdi Susianto itu sudah mempersiapkan semua pertanyaan lengkap dengan jawabannya.
Sedikit memberitahu, Kombes Budhi telah dicopot dari jabatan Kapolres ke bidang Yanma.
Sehingga, skenario Ferdy Sambo bisa berjalan dengan mulus.
Erman Umar, pengacara tersangka pembunuhan berencana Bripka Ricky Rizal, mengungkapkan kondisi pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan waktu itu.
Erman mengatakan, pemeriksaan tersebut dilakukan tak lama setelah Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas bekas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Erman menuturkan, tidak hanya Bripka Ricky saja yang diminta Ferdy Sambo datang ke Polres Metro Jaksel untuk menjalani pemeriksaan terkait kematian Brigadir J.
Tetapi, kata dia, ajudan lainnya juga diminta datang ke sana yakni Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Kemudian, sopir pribadi istri Ferdy Sambo, Kuat Maruf.
Menurut Erman, pemeriksaan Bripka Ricky, Bharada E, dan Kuat Maruf di Polres Metro Jakarta Selatan terkait persitiwa di Duren Tiga hanyalah formalitas belaka.
Sebab, Erman menuturkan, dari keterangan kliennya Bripka Ricky, tidak ada proses tanya jawab antara penyidik dengan para terperiksa layaknya pemeriksaan pada umumnya.