Sidang Ferdy Sambo

'Masa Sih?' Sandiwara Ferdy Sambo Depan Anak Buahnya saat Ketahuan Berbohong, Lalu Suaranya Meninggi

Ferdy Sambo turut bersandiwara di depan mantan anak buahnya di kantor Div Propam Polri. Ia berpura-pura tidak tahu bahwa Brigadir Yosua Hutabarat masi

kompas tv
Ferdy Sambo saat duduk di kursi persidangan PN Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV) 

Hendra mengajak Arif untuk menghadap ke ruangan Ferdy Sambo. Pada Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB, Arif dan Hendra datang ke Mabes Polri dan bertemu dengan Sambo.

Arif menjelaskan bahwa ditemukan perbedaan keterangan antara Ferdy Sambo dan rekaman CCTV dari pos keamanan di depan rumah Sambo.

Sambo pun memulai sandiwaranya atas temuan Arif.

"Ferdy Sambo tidak percaya dan mengatakan, 'masa sih?'," kata Jaksa.

Hendra pun meminta kepada Arif agar menjelaskan ulang kepada Sambo, bahwa Brigadir J masih hidup saat Sambo tiba di rumah dinas.

Sambo kembali membantah. Namun, kali ini, suaranya sudah meninggi dan emosi.

"Ferdy Sambo mengatakan bahwa, 'itu keliru'. Sambo menyampaikan kepada Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin, 'masa kamu tidak percaya sama saya?'," jelas Jaksa.

Ferdy Sambo Perintah Hapus Rekaman CCTV

Pada dakwaan yang dibacakan JPU terungkap bahwa rekaman CCTV yang ada di  rumah dinas Ferdy Sambo telah dihapus oleh AKBP Arif Rachman Arifin. 
Pada dakwaan yang dibacakan JPU terungkap bahwa rekaman CCTV yang ada di  rumah dinas Ferdy Sambo telah dihapus oleh AKBP Arif Rachman Arifin.  (HO)

Pada dakwaan yang dibacakan JPU terungkap bahwa rekaman CCTV yang ada di  rumah dinas Ferdy Sambo telah dihapus oleh AKBP Arif Rachman Arifin. 

Penghapusan rekaman CCTV di lokasi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat berdasarkan perintah dari Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan. 

Pada dakwan itu terungkap peran para mantan anak buah Ferdy Sambo di Divpropam Polri. 

Tak hanya itu, AKBP Arif Rachman Arifin turut mematahkan laptop yang digunakan untuk menyimpan file rekaman kamera CC

TV di tempat kejadian perkara, memperlihatkan rekaman sebelum Yosua Nofriansyah Hutabarat (Brigadir J) tewas ditembak oleh Bharada Richard Eliezer atas perintah Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Menurut dakwaan Ferdy Sambo, hal itu bermula saat Arif menemui Sambo untuk menceritakan rekaman kamera CCTV yang dia lihat berbeda dari keterangan.

Yakni tidak terlihat ada tembak menembak antara Yosua dan Eliezer.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved