Bertani Anggur
Inspiratif, Satpam Bank 'Sulap' Pekarangan Rumah Jadi Kebun Anggur, Omzet 10 Juta Tiap Panen
Sosok Ramses Tinambunan cukup menginspirasi banyak orang. Satpam bank ini 'sulap' pekarangan rumah jadi kebun anggur
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIDIKALANG - Ramses Tinambunan (31), warga Jalan Sitanggiring, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi yang merupakan satpam bank ini cukup inspiratif.
Sebab, Ramses Tinambunan menyulap pekarangan rumahnya menjadi kebun anggur.
Saat diwawancarai, satpam bank ini mengaku awalnya tertarik dengan buah anggur dari satu komunitas luar negeri.
Baca juga: Apoteker Ini Koma setelah Minum Cairan Dalam Botol Anggur, Ternyata Isinya Bahan Berbahaya!
"Awalnya tertarik dari satu komunitas anggur dari luar ya, salah satunya dari negara Ukraina, dan Rusia. Cara mereka budidaya anggur itu berbagai macam, jadi ada seni nya," kata Ramses, Minggu (23/10/2022).
Ramses mengatakan, setelah melihat dan mempelajari cara membudidayakan anggur, ia pun langsung mempraktikkannya di rumah.
"Kalau di pekarangan rumah, cocoknya memakai pola seperti " Tajuk Tulang Ikan". Tapi kalau untuk skala kebun, supaya tidak memakan biaya terlalu besar, bisa pakai pola tralis atau pagar besar," ungkapnya.
Baca juga: Kim Jong-un Turun 19 Kilogram setelah Berhenti Makan Keju Mahal Swiss, Lobster, dan Anggur
Ramses menyebutkan, dirinya sudah melakoni usaha budidaya anggur sejak 7 tahun lamanya.
Adapun saat ini beberapa varietas yang dibudidayakannya berasal dari negara Ukraina, seperti varietas ninel dan transfuguration.
Kemudian untuk yang dari negara Rusia, ada jenis bayikunur, dan varietas Jupiter dari Amerika Serikat.
"Ada juga yang dari lokal seperti varietas Isabella, itu juga saya budidayakan," terangnya.
Menurutnya, buah anggur ini biasanya dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke atas.
Baca juga: Resep Jus Anggur Belimbing dan Cara Membuatnya, Minuman Segar yang Tak Mudah Ditolak
Selain itu, menurutnya, buah anggur diyakini buah yang digemari pada zaman nabi, selain buah tin dan kurma.
Ramses menuturkan, bahwa buah anggur yang dibudidayakannya berbeda dengan buah anggur yang biasa diubah menjadi minuman (wine).
"Kalau punya kita ini khusus untuk di makan aja bang. Beda dengan kalau dibuat menjadi wine. Itu ada varietas lainnya," terangnya.
Dirinya pun mengungkapkan bahwa saat ini budidaya anggur di Kabupaten Dairi masih sangat minim.
Untuk itu, dirinya ingin membangun komunikasi dengan beberapa warga sekitar, agar budidaya anggur bisa berkembang di Kabupaten Dairi.
Baca juga: 4 Jenis Minuman yang Bisa Turunkan Berat Badan bila Dikonsumsi sebelum Tidur, Susu hingga Jus Anggur
"Saya yakin budidaya anggur di Kabupaten Dairi bisa berkembang. Karena selama ini, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa budidaya anggur ini sulit, dan membutuhkan biaya yang besar. Maka saya ingin membuktikan bahwa budidaya anggur ini bisa dengan modal yang minim. Saya saja untuk membangun tempat budidaya ini, kemungkinan hanya habis biaya Rp 2 juta," terangnya.
Adapun omzet yang berhasil diterimanya selama membudidayakan buah anggur ini mencapai Rp 5 juta sampai Rp 10 juta, dengan penjualan Rp 100 ribu sampai Rp 125 ribu per tandan.
Rencananya, Ramses akan terus mengembangkan budidaya anggur ini untuk selanjutnya bekerjasama dengan berbagai supermarket, sehingga bisa hasil penjualannya semakin berkembang.
"Rencananya kalau bisa, kedepannya bisa bekerjasama dengan pihak Supermarket, supaya bisa hasil penjualannya semakin meningkat," tandasnya.(cr7/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/petani-anggur.jpg)