Bentrok IPK dan FKPPI
Anggota Dibacoki Hampir Mati, DPD IPK Langkat Bakal Lakukan Hal Ini Kedepan
Insiden bentrok IPK dan FKPPI di Kabupaten Langkat kini tengah ditangani Polres Langkat. DPD IPK Langkat akan lakukan hal berikut ini
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,LANGKAT - DPD IPK Kabupaten Langkat akhirnya angkat bicara, setelah anggota dibacoki hampir mati oleh diduga kader FKPPI di Jalan Binjai Selayang, Kelurahan Pekan Selesai, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Menurut Sekretaris DPD IPK Kabupaten Langkat, Bambang, pihaknya untuk sementara waktu akan berusaha tenang.
Sebab, kata Bambang, berdasarkan petunjuk Ketua DPD IPK Kabupaten Langkat, semua kader diminta tenang.
Baca juga: MENCEKAM, Anggota IPK dan FKPPI Bentrok Berusaha Saling Bunuh di Langkat, Mobil Dibakar

"Ketua DPD IPK Kabupaten Langkat menegaskan, jangan sampai ada chaos, dan jangan sampai ada anggota yang melakukan perlawanan," ujar Bambang, Selasa (25/10/2022).
Ia mengatakan, arahan dari Ketua DPD IPK Kabupaten Langkat itu bukan berarti bahwa IPK berdiam diri setelah kadernya dibacoki.
DPD IPK Kabupaten Langkat akan mengambil langkah hukum terkait masalah ini.
IPK juga mendesak agar aparat kepolisian, khususnya Polsek Selesai dan Polres Binjai segera mengusut kasus ini hingga tuntas.
IPK juga meminta agar para pelaku penyerangan bisa ditangkap.
Baca juga: Anggota IPK yang Bacoki Kader Pemuda Pancasila Ditangkap, yang Lainnya Masih Buron
"Kami sudah koordinasi dengan ketua, agar tidak membalas atas penyerangan ini," ujar Bambang.
Disinggung mengenai aksi penyerangan yang diduga dilakukan kader FKPPI tersebut, Bambang mengatakan mulanya mereka baru saja kembali dari Desa Mancang.
"Awalnya ada masyarakat dari Desa Mancang melaporkan ke Ketua IPK Ranting Mancang, Kecamatan Selesai, bahwasanya ada masyarakat Mancang yang dipukul. Kita coba mediasi ke jalur hukum, setelah itu dijalankan sama pihak terkait," ujar Bambang.
Setelah pertemuan berlangsung, rumah kader IPK yang diserang dan dikepung.
"Rumah anggota kita diserang. Kemudian anggota dipukuli dan dilempari," terang Bambang.
Baca juga: Update Peristiwa Bentrok IPK vs PP di Binjai, Tersangka Pembacokan Ditangkap, Buru Pelaku Lain
Merasa tidak nyaman atas penyerangan itu, anggota IPK tersebut kemudian keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
"Minggu (23/10/2022) malam saya dihubungi salah satu ketua ranting yang ada di Mancang, akan dimediasi oleh kepala desa, Bhabinkamtibmas di kantor desa. Besoknya pada pukul 09.00 WIB berlangsung lah mediasi," sambungnya.
Alhasil, dirinya dan beberapa anggota IPK lainnya datang ke kantor desa untuk menghadiri mediasi, karena menurutnya harus ada perwakilan dari DPD IPK Kabupaten Langkat.
"Ketika kami sampai di kantor desa, berjumpa dengan kepala desa, Bhabinkamtibmas, dan mereka menjamin akan menyelesaikan persoalan ini, jangan sampai ada keributan, setelah itu kami disuruh pulang," ujar Bambang.
Baca juga: Bentrokan Antara PP dan IPK di Binjai Berujung Saling Lapor Polisi, Berbagai Senjata Tajam Disita
Di dalam perjalanan pulang, Bambang mengatakan, sekitar lebih kurang tiga kilometer dari kantor desa, muncul mobil Pajero Sport yang tepat berhenti di depan mobilnya.
"Lalu menyerang mobil rombongan kami Escudo loreng yang berada di depan kami. Nah, mereka menyerang menggunakan senjata tajam, langsung menyerang dan semua penumpang di dalam mobil Escudo lari," ujar Bambang.
"Saya mencoba membantu anggota, tapi tidak bisa terbantu, karena massa yang menyerang itu banyak sekali. Semuanya bawa senjata taja," ujar Bambang.
Sementara itu, menindaklanjuti pascabentrok antara dua ormas di Kabupaten Langkat, Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi mengatakan saat ini kasusnya masih dalam proses pengembangan.
"Masih pengembangan," ujar Junaidi.
Dan saat disinggung soal apakah sudah ada yang ditetapkan tersangka, Junaidi mengatakan masih dalam proses penyelidikan.
Kronologis bentrok IPK dan FKPPI
Menurut informasi, bentrok IPK dan FKPPI ini bermula saat adanya keributan di Desa Mancang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.
Konon kabarnya, rumah anggota IPK di Desa Mancang diserang sejumlah orang.
Atas persoalan tersebut, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPK Hinai yang dipimpin Sekretarisnya, Sunarto berangkat ke Desa Mancang.
Baca juga: Anggota IPK yang Bacoki Kader Pemuda Pancasila Ditangkap, yang Lainnya Masih Buron
Mereka hendak melakukan mediasi di kantor Desa Mancang.
Usai melakukan mediasi, anggota IPK yang dipimpin Sunarto hendak kembali ke tempat masing-masing-.
Di perjalanan pulang inilah kader IPK diadang puluhan orang membawa senjata tajam, yang disebut pelakunya dari FKPPI.
Mobil Suzuki Escudo loreng IPK BK 1686 DS yang ditumpangi anggota Sunarto diserang bertubi-tubi, hingga kader IPK kocar-kacir.
Baca juga: Update Peristiwa Bentrok IPK vs PP di Binjai, Tersangka Pembacokan Ditangkap, Buru Pelaku Lain
Satu orang kabarnya kena bacok dalam peristiwa ini.
Bukan cuma itu saja, mobil lain milik kader IPK, yakni Sigra BK 1934 AAO juga rusak berat karena dilempari batu.
Sementara itu, mobil Suzuki Escudo yang terjebak dalam kerumunan massa penyerang akhirnya dibakar.
Kapolsek Selesai, AKP Djoko Lelono mengatakan pihaknya masih berusaha menyelidiki peristiwa ini.
Ia mengatakan pihaknya tengah berusaha meredam situasi bersama aparat TNI.
"Masih lidik, belum tahu apa motifnya," kata Djoko.
Baca juga: Setelah Bacoki Kader Pemuda Pancasila, Massa IPK Juga Hancurkan Rumah Warga
Setiap jalan dijaga polisi
Karena suasana di Kabupaten Langkat begitu panas dan mengerikan, polisi dan aparat terkait terpaksa menjaga tiap jalan dan pintu masuk ke Kabupaten Langkat.
Aparat khawatir ada pengerahan massa dalam jumlah besar untuk aksi balasan.
Di jalan-jalan Kabupaten Langkat, tampak aparat kepolisian dan TNI berjaga.
Baca juga: Bentrok Berdarah di Kota Binjai, Kader Pemuda Pancasila Kena Tebas Pedang Anggota IPK
Warga yang ada di Kabupaten Langkat pun merasa resah dengan bentrok IPK dan FKPPI ini.
Sebab, warga khawatir menjadi korban salah sasaran.
Hingga kini, situasi memang sudah mulai tenang.
Namun ada kemungkinan pihak yang diserang bakal melapor ke polisi.(cr23/tribun-medan.com)