Viral Medsos
Perkembangan Terbaru Tragedi Halloween Itaewon, 149 Orang Tewas, 76 Terluka, Apa Ada Faktor Miras?
Kata pejabat Korea Selatan, kecelakaan terjadi ketika kerumunan besar Halloween melonjak ke jalan sempit di ibu kota Korea Selatan, Seoul.
TRIBUN-MEDAN.COM - Perkembangan Terbaru Tragedi Itaewon, 149 Orang Tewas, 76 Orang Terluka. Berikut Kronologisnya.
Sedikitnya 149 orang tewas dan 76 orang terluka dalam tragedi Halloween Itaewon.
Kata pejabat Korea Selatan, kecelakaan terjadi ketika kerumunan besar Halloween melonjak ke jalan sempit di ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Insiden di kawasan hiburan malam Itaewon ini terjadi saat digelar perayaan Halloween pertamanya sejak Covid-19.
Laporan pejabat berwenang Korea Selatan menggambarkan, adanya adegan putus asa dari orang-orang yang terjebak dalam gang yang membuatnya menumpuk di atas satu sama lain. Namun, hingga saat ini penyebab tragedi itu masih diselidiki.
Setelah mengadakan pertemuan darurat, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, memerintahkan pembentukan satuan tugas untuk membantu merawat yang terluka.
Presiden Yoon Suk-yeol juga meluncurkan penyelidikan khusus penyebab insiden itu.
Apakah karena faktor minuman keras?
Beberapa pemimpin dunia telah menyatakan belasungkawa mereka.
Seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pikiran mereka bersama rakyat Korea Selatan.
Kepala diplomat Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan dia sangat sedih dan penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menjanjikan dukungan Amerika.
Sementara Halloween bukanlah perayaan besar di Korea Selatan secara keseluruhan.
Itaewon, hanya sebuah distrik dengan nuansa budaya internasional tempat hiburan malam, akan menjadi lokasi pesta puncak untuk festival pada hari Sabtu.
Banyak anak muda di sana, beberapa dari mereka mengenakan kostum Halloween, pergi ke pesta dan pergi clubbing.
Sebaliknya, daerah itu menjadi kacau balau dan orang-orang dibiarkan putus asa dan berduka ketika para korban terbaring di bawah selimut biru dan layanan darurat melakukan pekerjaan mereka.
