Viral Medsos
Putin Dikonfirmasi Sakit Parkinson dan Kanker Pankreas, Dibenarkan Dokumen Intelijen
Dari dokumen mata-mata yang terkonfirmasi, disebutkan Putin memang mengalami dua penyakit tersebut.
TRIBUN-MEDAN.COM - Belakangan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin tampak gelisah dan sering gemetar di depan umum.
Dugaan kuat, Vladimir Putin menderita parkinson dan kanker pankreas semakin menguat.
Dari dokumen mata-mata yang terkonfirmasi, disebutkan Putin memang mengalami dua penyakit tersebut.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa dia telah didiagnosis dengan penyakit parkinson tahap awal, tetapi itu sudah berkembang."
"Fakta ini akan disangkal dengan segala cara dan disembunyikan."
"Putin secara teratur diobati dengan semua jenis steroid berat dan suntikan penghilang rasa sakit yang inovatif untuk menghentikan penyebaran kanker pankreas yang baru-baru ini didiagnosis," demikian tertulis dalam dokumen tersebut.
"Ini tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang sangat besar, namun Putin akan mengalami wajah bengkak dan efek samping lainnya - termasuk penyimpangan memori."
"Dalam lingkaran dekatnya, ada desas-desus bahwa selain kanker pankreas, yang menyebar secara bertahap, Putin juga menderita kanker prostat," lanjut isi dokumen tersebut dikutip dari Kompas TV.
Selain sering terlihat tidak fit di hadapan publik, baru-baru ini juga terlihat ada jejak perawatan yang jelas oleh Putin di punggung tangan kanannya.
Sebelumnya, saluran Telegram General SVR telah lama memberitakan bahwa Putin menderita kanker dan Parkinson.
Putin juga dikabarkan mengalami batuk, mual terus-menerus dan kurang nafsu makan pada pekan lalu.
Kerabat Putin juga mengkhawatirkan kondisinya, setelah menjalani pemeriksaan medis.
Media Rusia juga banyak yang menggambarkan wajah Putin terlihat bengkak dan telah kehilangan berat badan sebesar 18 pon dalam beberapa bulan terakhir.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, pada April lalu, wajah Putin terlihat membengkak dan berpegangan di meja saat bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.
Selain itu, Putin juga terlihat mengetukkan kakinya ke meja, saat berbicara dengan stafnya tersebut mengenai nasib Mariupol, kota di Ukraina yang dikepung tentara Rusia di sebuah klip video.
