Berita Viral

UPDATE Penanganan Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa hingga saat ini, terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta masih berjumlah satu orang.

Editor: AbdiTumanggor
Wartakotalive.com/Ist
TERDUGA PELAKU PELEDAKAN -- (kiri) Benda diduga senjata api (senpi) ditemukan di sekitar lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang. (kanan) Terduga pelaku tergeletak sesuai terjadi ledakan. 

TRIBUN-MEDAN.Com -  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa hingga saat ini, terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta masih berjumlah satu orang.

Namun, penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat.

Ledakan terjadi di area masjid sekolah pada siang hari, Jumat (7/11/2025), yang menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka.

Dari data awal, sebanyak 15 orang di antaranya adalah siswa SMAN 72, sedangkan sisanya merupakan staf sekolah.

Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beberapa dibawa ke unit kesehatan sekolah untuk mendapatkan perawatan.

Penanganan Korban

Sebanyak 29 korban masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Jakarta.

Sebanyak 14 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 14 lainnya di Rumah Sakit Yarsi, dan satu korban di Rumah Sakit Pertamina Jaya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyatakan bahwa tidak ada korban meninggal dunia, meskipun terdapat korban dengan luka ringan hingga sedang.

Upaya Penyelidikan dan Pengungkapan Motif

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi untuk mengungkap motif di balik ledakan tersebut.

Salah satu dugaan yang tengah dikaji adalah adanya bullying yang mungkin menjadi latar belakang kejadian ini.

Tim penyidik terus mengumpulkan data dan bukti untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai motif pelaku.

Dukungan Psikologis dan Pemulihan Sekolah

Sehari setelah ledakan, tim psikologi dari Mabes Polri mendatangi SMAN 72 untuk memberikan dukungan psikologis kepada siswa, guru, dan staf yang terdampak.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved