Berita Sumut

Sudah Sepekan Banjir Masih Genangi Rumah Warga di Sei Rampah, BMKG Ingatkan Potensi Hujan Tinggi

Sudah sepekan ratusan rumah warga di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai digenangi banjir. 

Penulis: Anugrah Nasution |
Tribun Medan/Anugrah Nasution
Banjir yang melanda ratusan rumah warga di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangedagai masih menggenangi sebagian rumah warga, Senin (7/11/2022) 

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Sudahsepekan ratusan rumah warga di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai digenangi banjir

Kepala Bidang Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana BPBD Serdangbedagai Manangkok Gultom mengatakan, meski ketinggian air telah surut, namun masih ada rumah warga yang terendam air. 

Kata dia, puluhan rumah yang masih tergenang air berada di lokasi cekungan pada bantaran Sungai Bedagai. 

Baca juga: Empat Hari Terendam Banjir, Warga Sei Rampah Sergai Mulai Terserang Penyakit

"Sampai seminggu ini memang kita pantau masih ada rumah yang tergenang air. Itu lokasinya berada di cekungan-cekungan yang lebih rendah sehingga dalam waktu seminggu masih tergenang air karena memang air kiriman dari Sungai Bedagai masih tinggi sampai sekarang," kata Manangkok, Senin (7/11/2022). 

Dia mengatakan, puluhan rumah yang masih tergenang air berada di Dusun I dan Dusun III, Kecamatan Sei Rampah

Ketinggian air di sana  berkisar 15-25 cm. 

Dua lokasi yang paling berdampak berada di Gang Kancil dan Mesjid Jamik. Manangkok menyebut, dua lokasi ini merupakan titik terendah yang berada di bagian cekungan Sungai Bedagai

"Kalau untuk jumlah sampai saat ini belum pastinya namun yang terdampak ada di Gang Kancil dan Masjid Jamik," katanya. 

Manangkok mengatakan, BPBD terus memantau ketinggian air sungai Bedagai jika sewaktu waktu terjadi peningkatan debit  air. 

Apalagi sampai saat ini, pontensi hujan di sejumlah daerah di Sumatera Utara termasuk Kabupaten Serdang Bedagai masih tinggi. 

Kata dia, banjir yang melanda Desa Sei Rampah sangat dipengaruhi kondisi hujan yang terjadi.

Termasuk jika hujan datang bersaman dengan pasang tinggi air laut.

Seperti banjir yang terjadi pada tahun lalu, di mana lebih dari 5000 rumah warga teredam air. 

"Ada dua kondisi pertama itu karena curah hujan yang masih tinggi, selain itu bisa semakin parah ketika terjadi pasang air laut sehingga aliran air sungai menjadi tersendat. Namun untuk pasang besar yang datang bersama banjir seperti tahun lalu sepertinya tidak terjadi pada tahun ini," katanya. 

"Sampai saat ini kita masih lakukan antisipasi dengan menyediakan tenda dan perahu di lokasi banjir untuk mengantisipasi jika terjadi banjir susulan," tutup Manangkok. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved