Pengerusakan Hutan Magrove
Emak-emak Protes, Alat Berat Hancurkan Hutan Mangrove di Sergai
Kawasan hutan mangrove yang ada di Desa Pantai Cermin dirusak dan dihancurkan. Emak-emak lakukan pengadangan
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI- Puluhan emak emak yang ada di Dusun I, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Sergai berusaha keras menghalangi upaya pengerusakan hutan mangrove yang dilakukan satu korporasi.
Menurut informasi, upaya pengerusakan hutan mangrove di Pantai Cermin diduga dilakukan Perusahaan Kawasan Wisata Pantai Cermin (PT KWPC).
Warga yang protes lantas melakukan pengadangan dan pengusiran.
Baca juga: Teras Hijau Sumatra Lakukan Restorasi Hutan Mangrove, Tanam 1.000 Pohon
Menurut warga, pengerusakan hutan mangrove akan berdampak pada kelestarian lingkungan.
Camat Pantai Cermin, M Hidayat Tambunan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya demo yang dilakukan warga.
Namun Camat berdalih tidak tahu apa yang diprotes masyarakat.
"Kalau dari informasi benar ada, semalam, cuman tidak tahu kenapa," kelit M Hidayat, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Restorasi Hutan Mangrove, Teras Hijau Sumatera Tanam 1000 Bibit Pohon Mangrove di Percut Sei Tuan
Hidayat tidak mau menjawab ketika ditanyai lebih jauh terkait persoalan tersebut.
Kata dia, pihak kecamatan tidak mendapat informasi lebih jauh soal protes warga tersebut.
"Coba ditanyakan saja sama orang yang ada di sana atau pengelolanya," katanya
Ada dugaan, Camat disinyalir sudah 'kongkalikong' dengan pihak yang merusak hutan mangrove.
Baca juga: Momen Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jalan Kaki 500 Meter Tinjau Hutan Mangrove di Bali
Sementara itu, dari video yang beredar, tampak warga berusaha menghentikan aktivitas pekerjaan proyek yang diwacanakan akan dijadikan lokasi wisata
Aksi puluhan aksi emak emak itu berlangsung pada Senin (7/11/2022) sore.
Dalam video tersebut, terlihat puluhan emak emak berteriak di belakang alat berat yang sedang beroperasi meratakan tanah.
"Hentikan hentikan, mana Pengulunya, mana Polisi nya, tangkap tangkap, hentikan," kata puluhan emak emak tersebut.
Baca juga: Berkah Hutan Mangrove, Penopang Ekonomi Warga Bagan Serdang di Tengah Pandemi