Setoran Rp 6 Miliar
Soal Setoran Rp 6 Miliar ke Kabareskrim, Kompolnas Gandeng KPK Ungkap Kebenarannya
Kompolnas akan menggandeng KPK untuk menelusuri isu setoran Rp 6 miliar ke Kabareskrim dari pengusaha tambang ilegal
TRIBUN-MEDAN.COM,- Rumor soal setoran Rp 6 miliar kepada Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto yang katanya diberikan oleh pengusaha tambang ilegal yang juga mantan polisi, Ismail Bolong memasuki babak baru.
Rencananya, Kompolnas akan menggandeng KPK untuk mengusut isu setoran Rp 6 miliar yang disebut telah diterima Komjen Agus Andrianto.
Menurut Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto, pengusutan penting dilakukan guna mengungkap fakta sebenarnya.
Baca juga: Ulah Brigjen Hendra Kurniawan, Kapolri Diminta Nonaktifkan Kabareskrim Soal Setoran Rp 6 Miliar
Baca juga: Kabareskrim Disebut Terima Setoran Rp 6 Miliar, Isu Perang Bintang Disebut Ulah Brigjen Hendra
"Kompolnas tentu punya kepentingan untuk mendalami informasi ini karena sebagai pengawas fungsional sesuai undang-undang, kita harus mengawasi memantau kinerja Polri," kata Albertus, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (10/11/2022).
"Tetapi yang perlu kita pahami Kompolnas tentu tidak bisa seperti lembaga-lembaga lain yang punya kewenangan pro justicia."
"(Saat ini) sudah ada langsung instruksi dari Ketua Kompolnas Mahfud MD kepada kami untuk mendalami ini," kata Albertus.
Adapun alasan Kompolnas menggandeng KPK adalah agar dugaan setoran uang Rp 6 miliar ini dapat segera terungkap kebenarannya.
"Kemarin Pak Mahfud mengeluarkan statement akan menggandeng KPK."
"Karena tentu dengan menggandeng pihak lain yang mempunyai kewenangan yang lebih (maka pendalaman) akan lebih efektif."
"Kami juga bisa memanggil, misalkan, memanggil Ismail Bolong langsung," jelas Albertus.
Baca juga: Heboh Penampakan Rumah Mewah Ismail Bolong di Kaltim, Ada Mobil Lexus dan Fortuner di Garasi
Baca juga: POTRET Rumah dan Mobil Mewah Ismail Bolong Mulai dari Fortuner hingga Lexus Putih
Mengenai kelanjutannya, Albertus mengatakan pendalaman belum bisa maksimal lantaran para pejabat polri sedang melakukan pengamanan G20 di Bali.
"Jadi kami belum bisa secara langsung melakukan pendalaman."
"Yang kami lakukan sekarang ini kita ingin pendalaman lebih detail ke pihak yang berwenang yang mempunyai kewenangan untuk menjelaskan itu."
"Jadi kami terus terang saja belum belum dapat informasi yang valid dan yang pasti mengenai apa tindak lanjut itu."
"Kami mendorong agar sesegera mungkin pihak internal Polri untuk apa secara terbuka ke publik karena kalau tidak ini kan jadi bola liar," jelas Albertus.