Breaking News

Bullying

Alasan 2 Pelajar Resmi Jadi Tersangka Kasus Tendang Nenek di Tapsel dan Reaksi Gubernur Edy

Kendati masih berstatus pelajar, 2 pelajar berinisial IH dan VH yang kurang ajar ini harus menanggung akibat dari perbuatannya. L

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
Sejumlah pelajar di Tapsel terekam kamera tendang nenek-nenek hingga tersungkur dan menjerit-jerit. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Akhirnya, Polres Tapanuli Selatan resmi menetapkan dua pelajar pelaku perundungan dan kekerasan pada seorang nenek menjadi tersangka.

Kendati masih berstatus pelajar, 2 pelajar berinisial IH dan VH yang kurang ajar ini harus menanggung akibat dari perbuatannya.

Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni membeberkan penetapan tersangka tidak ujug-ujug.

Baca juga: Polsek Patumbak Dikabarkan Tangkap Pembunuh Wanita yang Mayatnya Ditemukan Tersangkut di Pohon Bambu

Namun, setelah mendapat rekomendasi dari Bapas (Badan Pemasyarakatan).

Pihaknya juga telah melakukan serangkaian pemeriksaan sejak dua hari belakangan.

"Jadi saat ini pada hari Selasa kemarin sudah melakukan pemeriksaan terhadap terlapor khususnya 2 pelajar yang ada di video yang penganiayaan inisial IH VH dengan didampingi dengan Bapas dan bapas juga sudah melaksanakan penelitian kepada dua terlapor sehingga kami menaikkan dari status terlapor menjadi tersangka,"kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni, melalui akun resmi Instagram Polres Tapsel, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tegur Dinas TPH Sumut, Edy: Kalau Saya Ngomong, Itu Dicatat

Imam menjelaskan saat ini pihaknya sedang melengkapi berkas perkara.

Besok, Kamis 24 November berkas perkara akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Padang Sidempuan.

Nantinya Kejari Padang Sidempuan yang mengatur jadwal sidang.

"Untuk proses selanjutnya proses sidang nanti akan diatur oleh Pengadilan Negeri Padang Sidempuan."

Imam mengaku sudah mempertemukan kedua belah pihak. Namun nampaknya keluarga korban enggan berdamai sehingga jalur hukum tetap ditempuh.

"Hasilnya masih belum ada titik sepakat antara kedua belah pihak," katanya.

Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Pelajar yang Tendang Nenek di Tapsel Tidak Beragama

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahyamadi menilai sekelompok pelajar melakukan perundungan dengan cara menendang seorang nenek di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) tak beragama.

“Pasti tidak beragama itu, salah total,” kata Edy saat diwawancarai usai Salat Dzuhur, di Rumah Dinas Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (22/11/2022).

Mantan Pangkostrad itu menilai apa yang dilakukan sekelompok pelajar adalah salah total dan salah didik. Sehingga perlu dilakukan evaluasi keseluruhan dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut.

“Kalau seperti itu, kita salah didik. Nanti kita evaluasi, kita pelajari dari mana orang itu, ada apa?,” kata Edy.

Edy mengungkapkan, orang Sumut terkesan kasar. Namun, tidak melupakan kelembutan kepada orang tua, menyayangi orang tua, orang yang lebih tua dan menghargai anak-anak lebih muda.

Ia menyakini bila seorang pelajar pemikirannya dalam keadaan normal, tidak akan melakukan perbuatan anarkis dan memalukan tersebut, yang menendang seorang nenek, yang kondisinya lebih tua dari dirinya.

“Saya yakin, kalau dia pakai pemikiran normal, pasti tidak dilakukan. Saya takut ada kesalahan-kesalahan di otaknya itu, menggunakan obat atau segalanya. Pasti-lah itu,” ungkapnya.

Sebelumnya, enam orang pelajar berpakaian pramuka yang tendang nenek-nenek di kawasan Jalan Panompuan, Tapanuli Selatan diringkus polisi.

Menurut Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni pelaku ditangkap setelah aksinya viral di media sosial.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung pada Sabtu (19/11/2022) kemarin.

"Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam," kata Imam kepada Tribun Medan, Minggu (20/11/2022).

Imam menyebutkan para pelaku merupakan pelajar dari salah satu SMK yang berada di Tapanuli Selatan.

Saat ini, para pelaku telah diamankan dan masih dalam pemeriksaan polisi.

"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih di bawah umur," sebutnya.

Lantaran para pelaku berstatus dibawa umur pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan Bapas atau Balai Pemasyarakatan.

"Hari Selasa nanti kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menggali keterangan dari pelaku bersama Bapas," ujarnya.

Menteri Mahfud MD Sampai Angkat Bicara

Menko Polhukam Mahfud MD dibuat geram dengan aksi sejumlah pelajar yang melakukan kekerasan terhadap seorang nenek.

Video aksi kekerasan itu viral di media sosial dan dihujat oleh warganet.

Mahfud MD pun meminta agar polisi menindak serius para pelaku kekerasan tersebut.

Tampak pada video tersebut, sejumlah pelajar berpaiakan pramuka tampak mengendarai motor berboncengan.

Terlihat dua pelajar menepikan kendaraannya di pinggir jalan.

Tampak pelajar yang duduk di belakang mengulurkan tangan kirinya ke seorang nenek yang berdiri di pinggir jalan.

Namun ia menarik lagi tangannya tersebut sambil tetap duduk di atas motor.

Kemudian pelajar yang naik motor di depannya tampak turun menghampiri mereka.

Pelajar yang mengedarai motor pun terlihat hendak turun.

Belum sempat turun, tiba-tiba pelajar yang ada di depannya menghampiri sang nenek.

Ia langsung menendang nenek tersebut dengan cukup keras sambil berpegangan pada pundak temannya.

Ditendang dari atas seperti itu, sang nenek yang membawa karung pun langsung terjungkal.

Setelah jatuh, nenek tersebut langsung berdiri dan berlari ketakutan.

Sementara para pelajar itu tampak tertawa puas dengan aksi yang telah mereka lakukan tersebut.

Video itu diunggah oleh akun Twitter @zoelfick dan ditanggapi oleh Mahfud MD.

Sebelumnya, Mahfud MD juga mengomentari video viral sebelumnya soal bullying terhadap siswa SMP Plus Baiturrahman.

“Ini sungguhan atau sekadar main2 utk konten medsos? Ada bagian2 yg terlihat sekedar acting agar dilihat serius. Tapi kalau ini sungguhan sbg penganiayaan maka pelakunya harus ditindak oleh polisi --> @DivHumas_Polri,” tulis Mahfud MD.

Lalu pada video pelajar yang menendang nenek- nenek, Mahfud MD pun meminta pelakunya ditindak sungguh-sungguh oleh polisi.

“Ini lagi @DivHumas_Polri

--> Motornya T 3350 BK,” tulisnya.

Sementara itu, setelah diusut ternyata lokasi pelajar tendang nenek itu terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.

Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni mengatakan pihaknya menangkap enam pelajar berpakaian pramuka yang melakukan kekerasan terhadap seorang nenek di kawasan Jalan Panompuan, Tapanuli Selatandiringkus polisi.

Ke-enam pelaku yakni berinisial, IH, ZA, VH, AR, RM dan ASH.

Menurutnya, peristiwa tersebut berlangsung pada Sabtu (19/11/2022) kemarin.

"Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam," kata Imam, Minggu (20/11/2022).

Imam menyebutkan para pelaku merupakan pelajar dari salah satu SMK yang berada di Tapanuli Selatan.

Saat ini, para pelaku telah diamankan dan masih dalam pemeriksaan polisi.

"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih di bawah umur," sebutnya.

Lantaran para pelaku berstatus dibawa umur pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan Bapas atau Balai Pemasyarakatan.

"Hari Selasa nanti kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menggali keterangan dari pelaku bersama Bapas," ujarnya.

Imam menambahka  petugas juga masih melengkapi berkas-berkas agar kasus tersebut bisa dilanjutkan ke pengadilan.

"Jadi rencananya kami akan menyerahkan dulu kepada orang tua, tokoh masyarakat, kepala sekolah mereka dan juga Dinas Pendidikan untuk melaksanakan pembinaan karakter selama kami melaksanakan proses pemberkasan perkara," bebernya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya juga masih mencari keberadaan keluarga dari korban, karena korban diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

"Saat ini masih dalam lidik, kami tetap menggali dan memeriksa pelaku dan saksi. Siapa tau nanti kami temukan keluarga dari ibu tersebut. Sehingga semua berkas perkaranya lengkap," ucapnya.

Enam pelajar yang tendang nenek-nenek di Tapsel akhirnya ditangkap.
Enam pelajar yang tendang nenek-nenek di Tapsel akhirnya ditangkap. (HO)

Sudah Berulang Kali Dilakukan

Menurut Imam Zamroni, ini bukan merupakan aksi pertama yang dilakukan oleh para pelaku.

Para pelajar ini juga pernah melakukan peng aniayan terhadap korban, sekira bulan September 2022 silam.

"Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga tapi viralnya bersamaan kemarin," kata Imam kepada Tribun-medan, Minggu (20/11/2022).

"Mereka memukul ibu itu dengan sebatang kayu. Pelakunya sama dan korbannya juga sama," sambungnya.

Ia juga membeberkan, motif dari pada pelaku tega meng aniaya korban yang diduga mengalami ODGJ itu.

Saat kejadian, para pelaku ini ternyata sedang bolos sekolah.

"Dari hasil pemeriksaan sementara iseng. Sambil bolos sekolah di hari Sabtu itu, mereka iseng berhentilah mau beri rokok sama korban, lalu satu orang pelaku terlalu over sehingga menendang korban," sebutnya.

Dikatakannya, untuk pelaku saat ini sudah dilakukan penahanan dan petugas masih melengkapi berkas perkara nya agar bisa dilimpahkan ke Kejaksaan.

Pihaknya juga telah bertemu dengan korban dan saat ini juga masih dilakukan pemeriksaan.

"Korban tadi dinihari sudah kami temukan keberadaan nya, kami amankan di Polres. Kami laksanakan pemeriksaan medis secara fisik, di rumah sakit Padang Sidempuan," ungkapnya.

Imam membeberkan bahwa, korban diduga merupakan ODGJ.

Petugas juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Tapanuli Selatan untuk penanganan korban.

"Kami coba meminta keterangan korban, namun ternyata keterangannya tidak bisa jadi patokan. Cenderung ke gangguan jiwa," ucapnya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk bersama-sama mencari keluarga korban, dan juga kita melaksanakan rehabilitasi di Dinas Sosial," tambahnya.

Dikatakan Imam, rencana Senin besok pihaknya dan Dinas Sosial Tapanuli Selatan akan membawa korban ke rumah sakit yang ada di Medan untuk memastikan kondisi kejiwaannya.

 

(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved