Berita Internasional

Perancis Gratiskan Kondom Bagi Anak di Bawah 25 Tahun Pada Malam Tahun Baru, Ini Tujuannya

Kebijakan itu memberikan kebebasan kepada anak di bawah umur untuk membeli kondom dengan gratis. 

HO / Tribun Medan
Kondom Bolong 

TRIBUN-MEDAN.com - Pemerintah Perancis membuat kebijakan yang kontroversial. Kebijakan itu memberikan kebebasan kepada anak di bawah umur untuk membeli kondom dengan gratis. 

Perancis akan menggratiskan kondom di apotek untuk siapa pun yang berusia di bawah 25 tahun pada tahun baru.

Hal ini diumumkan Presiden Emmanuel Macron pada Jumat (9/12/2022).

Dilansir dari CNA, langkah itu dilakukan ketika pemerintah mengatakan penyakit menular seksual sedang meningkat di kalangan anak muda, dan karena inflasi yang luar biasa tahun ini sangat memotong anggaran orang-orang termiskin di Perancis.

Anak perempuan dan perempuan berusia 25 tahun ke bawah sudah bisa mendapatkan alat kontrasepsi gratis di Perancis sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa kaum muda dari semua lapisan masyarakat dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Namun, langkah-langkah yang ada tidak berlaku untuk laki-laki, atau secara khusus menangani akses untuk transgender atau orang non-biner.

Macron mengatakan Kamis bahwa kondom akan digratiskan di apotek untuk siapa saja yang berusia 18 hingga 25 tahun mulai 1 Januari.

Tetapi setelah seorang presenter TV Perancis dan yang lainnya menantangnya di jejaring sosial pada hari Jumat tentang mengapa tindakan kondom tidak mencakup anak di bawah umur, presiden setuju untuk memperluas program tersebut.

"Ayo kita lakukan," kata Macron dalam video selfie yang diambilnya dari sela-sela pertemuan puncak di Spanyol.

Baca juga: Hakordia di Kota Binjai, Kajari: Laporkan Jika Ada Pelayanan Masyarakat yang Menyimpang

Baca juga: Terungkap Sosok Letda GER, Wanita 23 Tahun yang Disebut Asusila dengan Mayor BF yang Sudah Beristri

Dia kemudian mencuit: "Banyak anak di bawah umur juga berhubungan seks ... Mereka juga perlu melindungi diri mereka sendiri."

Macron, yang merupakan presiden termuda Prancis ketika pertama kali terpilih pada 2017 pada usia 39 tahun, juga menjanjikan peningkatan upaya untuk mencegah dan menguji HIV dan virus menular seksual lainnya.

Sistem perawatan kesehatan negara bagian Perancis menanggung sebagian biaya KB tetapi tidak semuanya, dan janji dengan dokter untuk pasien berpenghasilan rendah seringkali membutuhkan waktu tunggu yang lama.

Aborsi di Perancis tersedia gratis untuk semua orang. Beberapa negara Eropa lainnya menawarkan kontrasepsi gratis atau bersubsidi.

Baca juga: Polda Sumut Prioritaskan Restorative Justice Dalam Penyelesaian Perkara

Baca juga: Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner, Ini Harapan Ketua TP PKK Pakpak Bharat

(*)

Berita sudah tayang di kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved