Penganiayaan
Siswa SMK An Nur 1 Dikeroyok dan Dihajar selama 4 Jam setelah Dituduh Curi Uang Rp 150 Ribu
Dituduh curi uang lalu dihajar 30 kakak kelasnya. MF, Siswa SMK An Nur 1 dituduh telah mencuri uang sebesar Rp 150 ribu.
TRIBUN-MEDAN.com - Malang nian nasib MF, remaja 16 tahun yang dikeroyok dan dihajar kakak kelasnya selama 4 jam lamanya.
Mulanya, ia dipanggil oleh pelaku dan disuruh menunggu. Setelah kakak kelasnya yang lain datang, ia pun dituduh telah mencuri uang sebesar Rp 150 ribu.
Selepas itu, aksi main hakim sendiri berlatarkan tuduhan pun terjadi.
Tak tanggung-tanggung, MF (16) siswa kelas IX SMK An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang ini dikeroyok 30 orang kakak kelasnya seperti dikutip dari Surya Malang.
Baca juga: Ferdy Sambo Akhirnya Ungkap Kenapa Langsung Tembak Mati Brigadir J bukanya Laporkan Rudapaksa
Kejadian ini terjadi pada 15 Desember 2022 dan berlangsung dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.
Kejadiannya di Ponpes An Nur 1. Pengeroyokan itu karena ia dituduh mencuri uang Rp 150.000. Pengakuan MF, saat itu ia berada di masjid atas sambil nonton film.
Kemudian ada yang mendatanginya dengan alasan ia dipanggil pelaku di kamarnya. Ia kemudian disuruh menunggu lainnya.
Singkat kata, ada yang melihat korban membuka lemari untuk mengambil uang yang bukan miliknya.
"Kehilangan uang sebesar itu dua case. Yaitu uang Rp 100.000 dan Rp 50.000," kata Anis, ibu korban pada wartawan di rumahnya di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Baca juga: Nathalie Holscher Akhirnya Dilamar Kekasih Barunya saat Ulang Tahun, Siap Menikah dalam Waktu Dekat?
Awal kejadian itu diketahui orangtuanya ketika anaknya minta pulang sendiri saat mulai liburan pondok pada 16 Desember 2022.
Ia tidak mau dijemput orangtuanya, dan itu disampaikan lewat pesan WhatsApp. Korban pulang naik kendaraan umum dari Bululawang ke Dau mengenakan jaket berdarah.
Sampai saat ini, hoodie warna abu-abu masih direndam oleh ibu korban. Sekujur tubuhnya mengalami luka.
Ayahnya, Herdi Arlianto yang peka menanyakan apa masalah yang dihadapinya.
"Saya juga sudah menanyakan apakah ia mencuri, anak saya menjawab tidak. Bahkan saya katakan jika ia mencuri, maka bisa dilaporkan ke polisi," tutur ayahnya.
Dikatakan korban, ia dikeroyok di empat titik lokasi kamar.