Sumut Memilih

Ijeck dan Edy Rahmayadi Sudah Terang-terangan Saling Sindir, Isu Pecah Kongsi Makin Menguat

Isu pecah kongsi antara Wakil Gubernur Sumut dan Gubernur Sumut kembali mengemuka dengan adanya aksi saling sindir antara Ijeck dan Edy Rahmayadi

Editor: Array A Argus
Istimewa
Presiden RI Joko Widodo melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Letnan Jenderal TNI (Purn) Edy Rahmayadi dan Drs H Musa Rajekshah MHum, bersama delapan provinsi lainnya, Rabu (5/9), di Istana Negara Jakarta. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Isu pecah kongsi antara Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kembali mengemuka, setelah adanya aksi saling sindir antara keduanya.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi pernah bilang, bahwa dirinya trauma dengan warna kuning.

Ucapan itu disampaikan Edy Rahmayadi ketika membuka pidato kebangsaan pada pelantikan DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut, di Hotel Grand Inna Medan pada Rabu (21/9/2022) lalu.

Baca juga: Belum Genap Dua Tahun Terpilih, Bupati Dairi dan Wakil Bupati Pecah Kongsi

Setelah peristiwa itu, Ijeck pun kemudian memberi balasan menohok.

Saat penutupan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Golkar Sumut di Hotel Santika Medan, Jumat (23/12/2022) lalu, Ijeck bilang bahwa dia khawatir Gubernur akan alergi dengan ucapan Musa Rajekshah Gubernur.

Mulanya, saat Rapimda Golkar berlangsung, para kader meneriaki Ijeck untuk menjadi Gubernur Sumut.

"Musa Rajekshah, gubernur!" teriak kader usai yel-yel Airlangga Hartarto sebagai presiden.

Baca juga: Edy Rahmayadi Singgung Soal Pecah Kongsi saat Melantik Wakil Wali Kota Binjai

Mendengar teriakan itu, Ijeck pun mengatakan dirinya belum mau menggunakan yel-yel itu karena takut ada yang alergi.

"Belum, belum, (sekarang) masih wakil gubernur. Nanti gubernurnya (Edy Rahmayadi) tambah alergi," kata Ijeck saat itu.

Tak pelak, statemen menohok ini dikutip banyak media.

Banyak yang menilai, bahwa ini adalah sinyalemen bahwa antara Ijeck dan Edy Rahmayadi sudah berpisah dalam hal pandangan politik.

Baca juga: Isu Edy-Ijeck Pecah Kongsi Semakin Nyata, Pengamat Politik Sebut Tak Hanya Fenomena di Sumut

Masyarakat pun menerka-nerka, siapa yang bakal digandeng Ijeck ketika maju menjadi calon Gubernur Sumut kedepan.

Begitu juga dengan Edy Rahmayadi, banyak masyarakat bertanya-tanya, siapa yang akan disanding mantan Pangkostrad itu bila nantinya maju kembali dalam pagelaran politik 2024 mendatang.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pernah menyindir Partai Golkar saat membuka pidato kebangsaan pada pelantikan DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut, di Hotel Grand Inna Medan, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Wagub Musa Rajekshah Akui Cost Politik di Indonesia Terlalu Tinggi, Tekankan Jauhi Money Politik

Edy mengatakan trauma dengan warna kuning.

"Ini yang pakai baju warna kuning dari mana? Soalnya saya trauma sama yang kuning-kuning ini," ujar Edy mengarah kepada perwakilan Partai Golkar yang hadir pada acara tersebut.

Selain itu, Edy juga mengaku dirinya kerap dianggap kecil meski sudah memimpin Sumatera Utara selama empat tahun.

"Saya adalah gubernur, suka tidak suka saya menjalankan amanah konstitusi. Empat tahun saya menjadi gubernur dianggap orang ini saya kecil sekali. Makanya saya bilang sama lae Sirait ini jangan bawa BMI ini mengecilkan saya. Nanti dosa kau," kata Edy.

Baca juga: KALAHKAN Rifat Sungkar, Musa Rajekshah Masuk Lima Besar sampai SS-3 Danau Toba Kejurnas Rally 2022

Mantan Pangkostrad itu kemudian menunjukkan videonya saat masih menggunakan seragam lengkap sebagai Lentan Jenderal TNI.

"Saya mau kita fair berbicara. Tetapi saya mau kita fair untuk membangun Sumatera Utara ini. Siapapun kita, siapapun kalian termasuk saya. Karena saya juga tak kaleng-kaleng, saya mantan soldier ini," ucapnya.

Edy menyebut, jika ada yang menilai dirinya sombong, ia tak memungkiri hal itu. Karena, kata dia, hanya kesombongan yang saat ini mantan Ketua PSSI itu miliki.

"Bangga kah saya? Sombongkah saya? Tinggal sombong ini yang aku punya. Semua sudah diambil. Sombong ku inipun mau kelen ambil? Janganlah, tinggal sombongku ini yang aku punya," tuturnya.

Baca juga: Wagub Ijeck Berharap Perusahaan Tambang Bawa Manfaat bagi Masyarakat Sekitar

Ia mengatakan, ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan di Sumut. Namun, kata Edy, masalah ini harus diselesaikan secara bersama dan tidak terbatas di sekat-sekat partai.

"Tapi demi Tuhan, saya lakukan ini untuk rakyat Sumatera Utara yang saya cintai," pungkasnya.

Sebelumnya, Edy juga sempat menyindir Golkar saat menghadiri acara Partai Demokrat Sumut.

Edy Rahmayadi bercerita dirinya dibully Partai Golkar saat menghadiri acara peresmian kantor DPD Demokrat Sumut, Jalan Sudirman Medan, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Gubsu dan Wagub Dinilai Berpotensi Pecah Kongsi Karena Kisruh Soal Golkar, Ijeck: Nanti Kita Lihat

Saat itu, Edy menyinggung perseteruannya dengan DPD Partai Golkar Sumut beberapa waktu lalu. 

"Orang ini (Golkar) pura-pura aja ini bukan pengusung saya. Ini orang -orang yang baru baru ini lah yang bully-bully aku," katanya.

Menurut Edy, orang-orang di Partai Golkar yang membully-nya karena tidak mengetahui dirinya yang sudah mengawal Golkar sejak lama.

Baca juga: ISU Edy-Ijeck Pecah Kongsi Jadi Karpet Merah bagi Pasangan Ketiga, Ini Alasannya

"Orang-orang yang baru ini yang bully aku. Padahal dari tahun 87 saya ngawal Gokar, sekarang yang baru-baru ini malah demo aku," ujarnya.

Hubungan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sempat memanas dengan Golkar Sumut.

Hal ini berawal saat Dewan Pimpinan Daerah (PDP) Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) menyesalkan pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkait proyek Rp 2,7 triliun untuk pembangunan jalan dan jembatan di Sumut.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved