Materi Belajar
Materi Belajar Fisika : Definisi zat aditif, Jenis-jenis dan Bahaya zat aditif bagi kesehatan
Definisi zat aditif, Jenis-jenis dan Bahaya zat aditif bagi kesehatan adalah bahasan pokok utama dalam materi kali ini.
Penulis: Rizky Aisyah |
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Definisi zat aditif, Jenis-jenis dan Bahaya zat aditif bagi kesehatan adalah bahasan pokok utama dalam materi kali ini. Adapun sub pembahasannya sebagai berikut:
- Definisi Aditif
- Jenis- jenis zat Aditif
- Bahaya zat aditif bagi kesehatan
Definisi Aditif
Secara umum, zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada produk makanan atau minuman dengan tujuan untuk memperbaiki penampilan, sifat dan kualitasnya. Contoh zat aditif seperti penambah warna, penambah rasa, pengatur keasaman, pemanjangan umur simpan produk, dll.
Apa perbedaan antara zat aditif dan zat adiktif?
Ya, zat aditif tidak sama dengan zat adiktif. Zat adiktif adalah zat yang menyebabkan kecanduan dan ketergantungan, sedangkan zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada produk makanan atau minuman untuk memperbaiki penampilan, sifat, dan kualitasnya.
Bahan tambahan yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah garam, gula, cuka, dan rempah-rempah, atau yang biasa kita kenal sebagai rempah-rempah. Menurut jenisnya, aditif sebenarnya dibagi menjadi dua jenis: aditif alami dan aditif buatan (sintetis).
Mengapa ada aditif buatan? Karena aditif alami membutuhkan waktu lama untuk diproses, mereka tidak dapat memenuhi perkembangan industri dan kebutuhan manusia. Selain itu, bahan alami tidak ditemukan di mana-mana. Jadi, mari cari tahu aditif apa yang sering kita temui!
Jenis- jenis zat Aditif
Ada empat jenis zat aditif yang sering kita jumpai pada makanan dan minuman kita. Termasuk:
1. Bahan pewarna
Aditif warna biasanya digunakan untuk memperindah dan meningkatkan warna makanan atau minuman. Hal ini diperlukan karena warna bahan yang digunakan sebagai bahan baku dapat berubah selama pemrosesan. Oleh karena itu pewarna sangat dibutuhkan dan digunakan dalam industri makanan dan minuman.
Pewarna makanan alami biasanya diperoleh dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kuning kunyit, hijau daun damar, dan merah buah naga. Meski tidak berbahaya bagi tubuh manusia dengan menggunakan bahan alami, warna yang dihasilkan biasanya tidak terlalu terang dan cepat pudar.
Oleh karena itu, industri seringkali menggunakan pewarna sintetis yang lebih kuat dan tahan lama untuk memberikan warna. Namun, terlalu banyak menelan pewarna sintetis ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Contoh zat aditif pewarna sintetik seperti FCF Yellow, FCF Green, Allura Red, dll.
2. Pemanis Rasa
Tentunya bahan ini digunakan untuk memberi rasa manis pada makanan atau minuman. Nah yang mengandung pemanis alami misalnya gula tebu, gula aren atau gula merah, gula kelapa. Gula rasanya manis karena mengandung sukrosa yang memberikan rasa manis di lidah.