Berita Sumut
Pungli di Sidebuk-debuk Kembali Terjadi Jelang Libur Tahun Baru, Ini yang Dilakukan Pemkab Karo
Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Karo sudah melakukan rapat bersama Forkopimda dan juga melibatkan pengusaha pemandian air panas bahas pungli
Penulis: Muhammad Nasrul |
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Menjelang libur akhir tahun, kawasan wisata Berastagi Kabupaten Karo mulai ramai dikunjungi oleh sejumlah wisatawan dari berbagai daerah.
Namun sangat disayangkan, peningkatan jumlah pengunjung ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan Pungutan Liar (Pungli).
Baca juga: Geram Usaha Pemandian Air Panasnya Sepi, Pengusaha Kolam Sidebu-debuk Datangi Lokasi Pungli
Salah satu aktivitas pungli yang kini kembali ramai diperbincangkan, berada di jalur masuk objek wisata air panas Sidebuk-debuk.
Bahkan, akibat dari adanya Pungli ini membuat pengusaha air panas gerah hingga sempat mendatangi lokasi yang diduga menjadi titik pungli pada malam tadi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Karo Munarta Ginting yang dikonfirmasi mengenai hal itu, mengaku pihaknya sudah melakukan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga melibatkan pengusaha air panas.
"Ya kita sudah tau, tadi pagi kita sudah rapat dengan Forkopimda dan kita libatkan pengusaha air panas untuk membahasnya. Karena kita tidak mau juga pengunjung yang datang ke Kabupaten Karo terganggu dengan aktivitas Pungli," ujar Munarta, Senin (26/12/2022).
Dijelaskan Munarta, pada rapat tadi pihaknya membahas sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kembali adanya aktivitas pungli di pintu masuk objek wisata air panas Sidebuk-debuk.
Dirinya menjelaskan, pihaknya tadi sudah memutuskan untuk mengutus salah satu pengusaha air panas menjadi koordinator.
"Kita tadi putuskan, salah satu perwakilan jadi koordinator di sana. Kita nanti akan ambil alih dulu, kita pastikan malam ini sudah tidak ada lagi aktivitas pungli di sana," ungkapnya.
Ketika disinggung apakah pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberantas Pungli ini, Munarta mengaku sebelumnya pihaknya sudah melakukan hal serupa.
Namun, tipikal oknum yang melakukan pungli sepertinya sudah tidak bisa lagi diimbau.
"Sudah sering kali kita imbau, tapi memang oknum pelaku pungli ini susah diarahkan," katanya.
Baca juga: Pungli Kembali Terjadi di Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk, Per Orang Dikenai Biaya Rp 10 Ribu
Setelah rapat tadi, dirinya mengaku pihaknya telah memberikan mandat kepada perwakilan pengusaha untuk melakukan pemantauan aktivitas pungli di sana.
Jika nantinya kembali terjadi, maka pihaknya akan segera melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian sehingga bisa langsung dilakukan tindakan.
(mns/tribun-medan.com)
