Ternyata Ibu Eny Bekerja di Departemen Keuangan sebelum Depresi, Tinggal di Rumah Mewah, Tapi. . . .

TRIBUN-MEDAN.COM - Tinggal di rumah mewah terbengkalai selama 11 tahun tanpa air dan listrik, kehidupan Tiko dan Ibu Eny mencuri perhatian publik.

Tak hanya menaruh simpati pada kesetiaan Tiko merawat ibunya selama ini yang mengalami depresi, kehidupan mereka juga akhirnya jadi sorotan.

Banyak yang dibuat penasaran dengan sosok ibu Eny yang bertahan di rumah terbengkalai selama belasan tahun.

Profesi ibu Eny sebelum mengalami depresi setelah ditinggal suaminya itu diungkap oleh Tiko.

"Papa sama mama dulu rekanan di suatu departemen keuangan," kata Tiko dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

"Paling itu aja yang saya tahu, karena saya masih kecil, jejaknya kurang tahu juga," imbuhnya.

Baca juga: Rumah Mewah yang Terbengkalai Diramaikan Anak Kecil hingga Ibu-ibu untuk Konten

Memang, Tiko tak punya banyak informasi tentang keluarganya, karena saat ditinggal ayahnya pulang kampung pun, Tiko masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dia bahkan hanya tahu punya banyak saudara tanpa tahu lebih detail lainnya termasuk informasi kontak yang bisa dihubungi.

Ini karena ibunya selalu marah setiap kali Tiko bertanya tentang hal tersebut.

"(Kalau ditanya) pasti marah, jadi aku berpikir pasrah aja dengan kondisi sekarang," kata Tiko.

Sejak ayahnya pergi meninggalkan mereka sekitar 11 tahun lalu, ibunya menyambung hidup mereka dengan uang tabungan hingga menjual perabotan rumah.

Ibu Eny juga sempat berjualan gorengan dibantu Tiko yang keliling ke rumah-rumah warga.

"Dulu mama masih mau usaha goreng-gorengan, kue, aku keliling komplek, muter ngejualin itu," ujar Tiko dikutip dari Rumpi Trans tv.

Setahun setelah kepergian ayahnya, listrik dan air di rumah mewah yang selesai dibangun tahun 1999 itu diputus karena menunggak pembayaran. 

Pria kelahiran tahun 1999 yang kini berprofesi sebagai satpam komplek itu akhirnya hidup di rumah itu dengan lilin sebagai satu-satunya penerangan di malam hari.