Breaking News

Belajar Merdeka

Dinas Pendidikan Kota Siantar Mulai Terapkan Kurikulum Belajar Merdeka, Begini Penjelasannya

Dinas Pendidikan Kota Siantar mulai menerapkan kurikulum belajar merdeka

Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Plt Kadis Pendidikan Kota Siantar, Rudolf Barmen Manurung 

TRIBUN-MEDAN.COM,SIANTAR- Dinas Pendidikan Kota Siantar mulai menggodok penerapan kurikulum belajar merdeka buatan Kemendikbud di lingkungan SD dan SMP.

Penerapan belajar merdeka itupun sudah berjalan bertahap, dan masih di persentase 15 persen.

Plt Kadis Pendidikan Kota Siantar, Rudolf Barmen Manurung menyampaikan, kurikulum belajar merdeka itu diberikan untuk anak-anak SD dan SMP.

Baca juga: Belajar Merdeka dengan Cara Camping Mendongeng, Bangun Kedekatan Antara Orang Tua dan Anak

Semua sekolah yang di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Siantar akan menerapkan kurikulum ini.

“Jadi selain Kurikulum K-13, Kurikulum Darurat di masa Pandemi kemarin, sekarang ada Kurikulum Merdeka,” kata Barmen, Minggu (15/1/2022).

Barmen menjelaskan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. 

Baca juga: SMPN 1 Medan Segera Terapkan Belajar Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila

Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. Kemendikburistek sendiri mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran.

Kata Barmen, Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang di dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Kahiyang Ayu Meminta Seluruh Sekolah di Medan Menerapkan Belajar Merdeka

Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran.

“Kurikulum Merdeka ini, contohnya, anak itu suka matematika, kita arahkan ke matematika yang dominan dalam sepekan. Begitu juga anak-anak yang cenderung dengan pelajaran-pelajaran yang lain,” kata Mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pematang Siantar itu.

“Progress di Siantar, penerapan masih sekitar 15 persen.  Kurikulum ini mulai diterapkan ke semua SD dan SMP baik negeri maupun swasta. Kendala yang dihadapi adalah mindset. Mindset harus berubah,” kata Barmen.(Alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved