Sosok
Ingat Raeni, Wisudawati Terbaik Anak Tukang Becak, Kini Ajak Anak Kurang Mampu Kuliah dengan KIP
Raeni viral ketika ia menoreh prestasi membanggakan pada 2018 silam karena lanjutkan kuliah S-3 atau setara doktor di London Inggris.
TRI BUN-MEDAN.com - Ingatkah Anda dengan gadis bernama Raeni yang pernah viral tahun 2014 lalu?
Raeni viral ketika ia menoreh prestasi membanggakan pada 2018 silam karena lanjutkan kuliah S-3 atau setara doktor di London Inggris.
Bagaimana kabarnya sekarang? Luar biasa, lihat potret kesuksesannya kini.
Ada KIP Kuliah, Raeni Ajak Siswa Tidak Mampu untuk Kuliah
Program KIP Kuliah Tahun 2023 segera dibuka. Program yang semula bernama Bidikmisi dan disempurnakan tahun 2020 menjadi KIP Kuliah itu menyasar siswa dan siswi SMA/SMK/MA atau yang sederajat lainnya yang berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi. Tujuannya meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi bagi mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi.
Salah satu penerima Bidikmisi adalah Raeni. Anak dari seorang pengayuh beca di Kendal, Jawa Tengah, ini, adalah penerima Bidikmisi angkatan pertama tahun 2010 di Porogram Studi Pendidikan Akutansi, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Seetlah menjalani kuliah selama 3 tahun 6 bulan, pada Tahun 2014, Raeni diwisuda dengan IPK yang nyaris sempurna, 3,96, dan menjadi wisudawan terbaik. Namun yang membuat viral adalah saat Raeni datang ke acara wisuda dengan diantar sang ayah pakai becak.
Dengan prestasi dan kehadirannya bersama ayahnya itu, Raeni memperoleh beasiswa dari Presiden yang saat itu dijabat Susilo Bambang Yudhoyono. Raeni pun melanjutkan pendidikan S2 nya di University of Birmingham Inggris dan lulus tahun 2016. Pada tahun 2018, melalui beasiswa LPDP,, Raeni melanjutkan pendidikan S3 nya, juga di University of Birmingham dan saat ini hampir selesai.
Belajar dari perjalanan hidupnya ini, Raeni mengajak siswa dan siswi yang akan segera menamatkan pendidikan jenjang SMA/SMK/MA dan yang sederajat, untuk jangan berhenti bersekolah, tapi terus berlanjut ke jenjang pendidikan tinggi.
“Jangan memutuskan untuk tidak kuliah hanya karena berasal dari keluarga tidak mampu. Saat ini pemerintah sudah menyiapkan banyak fasilitas, salah satunya KIP Kuliah bagi siswa yang tidak mampu untuk bisa kuliah, “kata Raeni saat berkunjung ke Puslapdik beberapa waktu lalu.
Raeni mengingatkan, di masa depan,persaingan di pasar kerja sangat ketat. Bukan hanya bagi lulusan SMA atau SMK, bahkan lpersaingan di tingkat ulusan S1, S2, dan S3 juga sangat ketat.
“Kita perlu mempersiapkan skill dan kpmpetensi untuk bisa bersaing di pasar kerja, “katanya.
Karena itu, gadis kelahiran 13 Januari 1993 ini mengajak para siswa dan siswi memperkuat niat dan kemauan untuk kuliah. Namun yang juga penting, mengenali dirinya sendiri, mengetahui minat dan kemampuannya sehingga tidak salah dalam memilih program studi serta punya kemauan dan strategi bagaimana menyelesaikan kuliah sebaik-baiknya dan seceoat-cepatnya.
Melawan Rasa minder
“Hal itu tidak bisa dihindari, bahkan saya sampai saat ini masih rasa minder karena kondisi ekonomi keluarga saya, “katanya.
Untuk itu, belajar dari pengalamannya, lanjut Raeni, ia menutupi rasa mindernya dengan mencari tahu potensi dirinya dan memaksimalkannya.
Memperoleh bantuan Bidikmisi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Raeni. baginya, bantuan Bidikmisi merupakan amanah yang harus dipenuhi melalui prestasi dan performa yang sebaik-baiknya.
“Saat kuliah,bila tidak tahu akan sesuatu atau kesulitan dalam materi kuliah, saya mencoba mencari tahu, entah itu meminta bantuan ke teman atau dosen dan mencari solusinya dengan keyakinan, pasti akan ada yang bisa membantu, “papar anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Juga belajar dari pengalamannya, sering berkomunikasi dengan para dosen meningkatkan rasa percaya diri Raeni dan menjadi pemicu bagi diri sendiri untuk lebih baik.
Wisudawati Terbaik di Unnes
Saat itu, Raeni sukses menjadi wisudawati terbaik di Unnes (Universitas Negeri Semarang).
Latar belakang Raeni yang berasal dari keluarga sederhana membuat cerita perjuangan Raeni berhasil lulus kuliah dengan nilai terbaik menjadi sorotan publik.
Ayah Raeni adalah seorang penarik becak.
Namun meski kondisi ekonomi keluarganya terbatas, Raeni mendapat gelar Sarjana dengan predikat cumlaude.
Melalui Instagramnya yang bernama @raeni_raeni, Raeni sempat mengunggah fotonya saat mengambil gelar Sarjana.
Raeni datang ke acara wisuda diantar oleh becak sang ayah.
Memakai kebaya dan toga, gadis berhijab itu duduk manis di atas becak sang ayah.
"Saya sangat beruntung sebagai seorang putri Pengayuh Becak yang mana keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang bagi saya untuk meraih setiap tahapan cita-cita yang saya miliki. .
.
Keringat, kerja keras dan doa orang tua yang tanpa henti merupakan pendukung utama hingga menjadi salah satu penerima Beasiswa BIDIKMISI utk studi S1 di UNNES, Beasiswa Presiden Republik Indonesia dan Beasiswa Lanjutan Magister ke Doktoral LPDP, Kementerian Keuangan RI utk studi S2 di University of Birmingham dan InsyaaAllah 1 Okt ini intake studi S3," tulis Raeni dalam caption unggahannya.
Cerita kesuksesan Raeni tak berhenti di situ.
Raeni lulus S2 di University of Birmingham Inggris pada Desember 2016.
Ia lantas melanjutkan studinya ke jenjang S3 di kampus yang sama.
Raeni melewati proses wawancara dengan calon professor dan program director S3 hingga akhirnya mendapatkan Unconditional Offer Letter.
Kini, anak tukang becak yang membanggakan ini pun semakin sukses.
Melalui Instagram, ia kerap mengunggah berbagai foto aktivitasnya.
Beberapa kali Raeni terlihat berfoto di negara di mana ia tengah mengambil pendidikan tinggi.
Berikut foto-foto terbaru Raeni di Instagramnya:
Namun meski kini telah mewujudkan mimpi, Raeni tetap bersahaja.
Pada momen Idul Fitri kemarin, Raeni mengunggah foto ketika ia berlebaran bersama ayah ibunya.
Ketiganya terlihat kompak berfoto bersama di rumah mereka yang sederhana.
"Alhamdulillah bersyukur banget, setiap Ramadhan selalu ada 'miracle' yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta.
Hingga dipertemukan lagi dengan lebaran.
.
Di awal bulan syawal ini, saya menghaturkan Sugeng Riyadi/Eid Mubarak/Selamat Hari Raya Idul Fitri.
.
Mohon maaf lahir dan batin.
Semoga tercurah limpahan rahmat dan berkah untuk kita semua dan lebih mensyukuri hidup dengan menjalaninya sebaik mungkin.
.
Matur nuwun," tulis Raeni dalam unggahannya.
Ingin Putus Rantai Kemiskinan
Melalui unggahan dalam akun Instaram @smindrawati, Raeni sempat berbincang dengan Sri Mulyani.
Dalam perbincangannya tersebut, wanita berhijab ini mengaku jika ia ingin memutuskan rantai kemiskinan dan menjadi peneliti yang dapat mencerdaskan generasi penerus bangsa.
"Yang pertama untuk memutuskan mata rantai kemiskinan dan saya ingin menjadi seorang peneliti yang professional yang ikut serta mencerdaskan generasi penerus bangsa ini," ungkap Raeni.
Dengan dukungan dari orangtua, Raeni pun mengaku dapat memegang amanah dari pemerintah untuk melanjutkan pendidikannya itu.
"Alhamdulillah dengan support dari kedua orang tua mendukung dan mendoakan saya dan juga amanah yang diberikan pemerintah tentunya menjaga responsibility ini," tambahnya.
Sri Mulyani sendiri nampak mendaratkan pujiannya kepada Raeni atas prestasi yang di raih anak tukang becak ini.
"Jadi Kartu Indonesia Pintar itu sebetulnya contohnya ya seperti kamu itu karena dari sekolah kemudian, kemudian dari kelompok yang dianggap perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, dan kamu berprestasi mendapatkan bidik misi dan bahkan sampai pada S3, itulah yang disebut sebagai Indonesia Unggul betul-betul mencapai keunggulan," kata Sri Mulyani. (Winda Wahdania)
(*)
Cara Mendapat Kartu Indonesia Pintar
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah)
Kartu Indonesia Pintar
| Silsilah Tuan Rondahaim Saragih, Pahlawan Nasional asal Simalungun yang Ditetapkan Tahun 2025 |
|
|---|
| Tak Hanya Konten, Tri Utami Raudani Hadirkan Keberanian dan Kejujuran untuk Ibu-Ibu Muda |
|
|---|
| Sri Bunga Sirait, Mahasiswi USU yang Tetap Menjaga Nyala Musik Melayu |
|
|---|
| Sosok Sabar Saragih, Kadis Perhubungan Semasa Hidup, Bercita-cita Kurangi Jalan Rusak di Simalungun |
|
|---|
| PROFIL Komjen Suyudi Ario Seto yang Kini Menjabat Kepala BNN, Berikut Rekam Jejaknya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.