Pembunuhan

Bocah 4 Tahun Ditemukan Tewas di Dekat Rumah, Sang Ayah Duga Putrinya Alami Kekerasan Seksual

Bocah berusia 4 tahun yang ditemukan tewas di dekat rumahnya di Desa Paya Gambar Kecamatan Batang Kuis diduga menjadi korban kekerasan seksual.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Ayah korban, Willy (pakai topi) ikut mengangkat keranda yang membawa jasad anaknya untuk dibawa ke pemakaman Selasa, (21/2/2023). 

TRIBUN-MEDAN. com, DELISERDANG - Bocah perempuan berusia 4 tahun yang ditemukan tewas di dekat rumahnya di Desa Paya Gambar Kecamatan Batang Kuis diduga menjadi korban kekerasan seksual.

Sebelum dibunuh ia diduga sempat dilecehkan. Hal ini juga yang saat ini diduga oleh keluarga korban.

Ayah korban, Willy menduga kalau pelaku adalah orang dekat yang bermukim tidak jauh dari rumah mereka.

Saat ini ia dan keluarga sudah ada mencurigai seseorang.

Namun demikian kepada awak media ia belum dapat menyampaikan siapa pelaku. Terkait kasus ini ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Kalau feeling ada. Tapi saya berharap cepatlah ditangkap pelakunya. Anak saya ini bukan lagi sekedar korban penculikan tapi korban pemerkosaan atau pencabulan. Saat pertama ditemukan saya juga melihat bagaimana anak saya itu. Saya juga sudah foto kondisinya, " Kata Willy.

Ia mengaku anaknya adalah seorang anak yang periang. Korban merupakan anaknya yang paling kecil. Willy mengatakan anaknya ada empat orang.

"Kalau kasus ini tidak terungkap seminggu ini akan saya naikkan ke Polda. Kalau nggak mempan juga gak dapat pelakunya saya naikkan ke Mabes Polri, "kata Willy

Willy mengaku baru sampai rumah pada Senin malam.

Ia mengaku kerja di Pekan Baru dan pulang karena mendapat kabar dari sang istri kalau anak mereka sudah hilang sejak Sabtu pagi. Kasus kehilangan anak ini pun sempat dilaporkan ke Polisi.

Hal yang serupa juga diucapkan oleh nenek korban, Gustina Basrah. Ia menyebut tidak mungkin ada pelaku dari jauh karena jasad korban ditemukan tidak jauh dari rumah.

"Nggak mungkin orang jauh. Saya yang sering jaga dia ini di rumah karena mamaknya pun kadang pergi kerja. Hari sabtu itu kebetulan mamaknya cuti. Sempat dia dikasih makan dan dimandikan. Itulah minta uang seribu untuk jajan dan keluar rumah, "kata Gustina.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved