Berita Sumut

Wanita Pengunjung Diskotek Key Garden Mulai Sadarkan Diri, Sempat Kritis dan Dirawat di ICU

Seorang wanita berinisial IN (22) korban kritis yang diduga overdosis mulai sadarkan diri saat menjalani perawatan di RSUD Djoelham Kota Binjai. 

|
Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid
IN korban kritis diduga overdosis pil ekstasi mulai siuman dirawat di Ruang Sedap Malam Lantai tiga, RSUD Djoelham Binjai, Senin (6/3/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Seorang wanita berinisial IN (22) korban kritis yang diduga overdosis mulai sadarkan diri saat menjalani perawatan di RSUD Djoelham Kota Binjai. 

Namun sangat disayangkan, saat wartawan Tribun Medan hendak menjumpai pimpinan rumah sakit milik Pemerintah Kota Binjai untuk menanyai kondisi korban, dr David Imanuel Tambun tak bisa ditemui.

Baca juga: Kronologis Pengunjung Diskotek Key Garden Tewas Diduga Overdosis Telan Pil Ekstasi Tengkorak

Informasi yang diperoleh, IN yang kabarnya merupakan warga Kecamatan Binjai Selatan ini, datang diantarkan ke RSUD Djoelham dalam keadaan kritis bersama temannya berinisial IS (21) warga Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sabtu (4/3/2023).

Korban IN bersama teman-temannya diduga mengkonsumsi pil ekstasi merek tengkorak serta minuman keras di tempat hiburan malam (Diskotek) Key Garden, Jalan Sei Petani, Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang. 

Alhasil, dosis yang kelebihan mengakibatkan nyawa salahm seorang teman IN, berinisial IS meninggal dunia. 

Pengunjung Sky Garden Tewas dan Kritis
Kolase foto korban yang overdosis pil ekstasi saat menjadi pengunjung di Key Garden. Korban IS tewas (kiri), korban IN kritis (kanan) 

Pantauan wartawan di RSUD Djoelham, IN sudah dipindahkan ke Ruangan Sedap Malam lantai tiga. 

Saat diantarkan dalam keadaan kritis, IN sempat menjalani perawatan medis di Ruang ICU. 

"Saya kenal yang overdosis itu. Awalnya mereka dugem di dalam diskotik, dan paginya mereka lanjut dengan membawa minuman alkohol. Lalu saya dengar kabar dari teman saya, IS dan IN overdosis," kata teman korban. 

Kejadian pengunjung Key Garden yang meregang nyawa diduga akibat overdosis bukan kali pertama terjadi.

Dan bahkan dugaan peredaran narkotika jenis pil ekstasi marak di tempat hiburan malam tersebut.

Tak hanya itu, dikabarkan juga anggota kepolisian sempat berjaga di RSUD Djoelham untuk memantau kondisi korban. 

Namun pantauan Senin (6/3/2023), tidak terlihat adanya anggota kepolisian dari Polsek Kutalimbaru. 

"Hari ini sudah bisa pulang. Kalau ditanya ada anggota polisi yang jaga kemarin, kami enggak tahu. Karena di sini shift yang jaga selalu berganti," ucap seorang perawat di RSUD Djoelham

Sedangkan, di dalam Ruang Sedap Malam, IN masih terlihat lemas di atas tempat tidurnya. Korban dijaga oleh seorang pria. 

"Pamannya itu (pria yang jaga)," kata perawat RSUD Djoelham. 

Baca juga: Pemkab Deliserdang Akui Diskotek Key Garden tak Punya Izin, Tapi Masih Dibiarkan Beroperasi

Sementara, Direktur RSUD Djoelham, dr David Imanuel Tambun tidak dapat dikonfirmasi.

Saat didatangi ke ruangannya yang berada di lantai empat, seorang stafnya mengatakan jika direktur sedang rapat dengan bagian keuangan. 

Kemudian wartawan menunggu untuk mendapat konfirmasi hasil diagnosa dokter terhadap IN. 

Meski begitu pun, dr David diduga memang tidak ingin menemui wartawan. 

"Kata bapak (Direktur RSUD Djoelham Binjai), ke Kabid Pelayanan aja. Di Pemko dia (Kabid Pelayanan) itu, ada rapat juga," ujar staf tersebut. 

Beberapa waktu lalu pelayanan publik di Kota Binjai mendapat rapor merah berdasarkan penilaian Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara. 

Buruknya pelayanan publik di Pemerintah Kota Binjai disebut-sebut, salahsatunya karena penilaian pada RSUD Djoelham yang tidak prima kepada masyarakat. 

Meski sudah raih prestasi rapor merah, RSUD Djoelham Binjai tidak melakukan perbaikan. 

Sebagaimana diketahui, Diskotek Key Garden sudah beberapa kali ganti nama.

Awalnya, Diskotek Key Garden bernama Titanic Frog, lalu berubah menjadi Cafe Flower.

Karena beberapa kali digerebek dan kerap ada yang overdosis, hiburan malam ini kemudian berubah nama menjadi Sky Garden.

Selanjutnya, Sky Garden disegel pada tahun 2022 silam oleh Pemprov Sumut.

Usai disegel dan tak jelas penindakannya, hiburan malam ini berubah nama lagi menjadi Diskotek Key Garden.

(cr23/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved