Berita Sumut

Cipayung Plus Sumut Minta Erick Thohir Mundur dari Jabatan Menteri, Beberkan Data Kebobrokan BUMN

Cipayung Plus Sumatera Utara meminta Erick Thohir mundur dari jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

|
HO
Cipayung Plus Sumatra Utara yang terdiri dari GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) saat menggelar konferensi pers di Medan, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Cipayung Plus Sumatera Utara meminta Erick Thohir mundur dari jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia.

Organisasi yang terdiri dari GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) menilai, persoalan kebakaran Depo Plumpang beberapa waktu lalu tidak terlepas dari kurang apiknya pengelolaan terhadap BUMN. 

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Cipayung Plus Kuasai Gedung Paripurna DPRD Sumut, Minta Ketua Dewan Temui Massa

Ketua IMM Sumut, Arifuddin Bone mengatakan pihaknya sudah mewanti-wanti dari awal bahwa sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir harusnya fokus mengurusi kementeriannya.

"Jangan semua mau diirusi. Kalau mau fokus ke PSSI, silahkan perjuangkan PSSI agar menjadi organisasi yang dapat dibanggakan," ujar Arifuddin, Selasa (7/3/2023).

Arifudding menuturkan, mundur secara terhormat dari Kementerian BUMN akan menjadi sikap negarawan seorang Erick Thohir yang digadang-gadang akan menjadi pemimpin nasional.

"Pak Erick harus berani bersikap, pilih kementerian BUMN atau PSSI," ucapnya.

Ketua GMNI Sumatera Utara, Daniel Sigalingging mengatakan, kinerja Erick Thohir di BUMN juga tidak menunjukkan hasil yang maksimal. 

"Erick Thohir sadar diri aja, tidak banyak BUMN yang berhasil di bawah kepemimpinannya. Sebut saja Garuda Indonesia yang bertahun-tahun merugi, tak kunjung juga memperlihatkan hasil yang memuaskan," katanya.

Daniel juga menyebut, selain Garuda Indonesia, saham Pertamina dan Waskita Karya juga anjlok sampai menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) dan sempat disuspend.

"Skema IPO yang mau diterapkan di Pertamina juga banyak ditolak serikat pekerja Pertamina itu sendiri, karena diduga IPO Pertamina adalah wujud liberalisasi energi," katanya.

Ketua Badko HMI Sumut, Abdul mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir harus segera dicopot. Pihaknya meminta Presiden Joko Widodo untuk segera ambil sikap dalam situasi ini.

"Korban jiwa sampai 19 orang di Plumpang merupakan sebuah tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dianggap enteng. Erick Thohir harus segera memilih, angkat kaki dadi BUMN atau fokus urus PSSI," ucap Abdul.

Ketua Korwil GMKI Sumut-Aceh, Ariom menuturkan, banyaknya Perusahaan BUMN yang anjlok sahamnya tidak bisa dibiarkan begitu saja. 

"Banyak terjadi potensi gagal bayar yang terjadi pada perusahaan BUMN sektor saham kontruksi. Per 6 Maret 2023 PT Waskita Karya turun sebesar -6,79 persen (Auto Rejection Bawah/ARB), WIKA -4,72 persen, PT PP Tbk -4,65 persen. Semua sentimen minus ini dikarenakan tingginya potensi gagal bayar yang cukup tinggi di BUMN sektor konstruksi," katanya.

Ia mengatakan, banyak perusahaan-perusahaan yang tidak dibayarkan sesuai kontrak oleh BUMN Waskita dan perusahaan lainnya hingga triliunan rupiah. 

Baca juga: Cipayung Plus Gelar FGD Kajian Kenaikan BBM, Daniel: Menaikkan BBM, Menaikkan Penderitaan Rakyat

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved