Berita Viral

DIPECAT Gara-gara Panggil Ridwan Kamil Maneh, Guru Honorer Sabil Kini Kerja Bareng Dedi Mulyadi

Hingga kini, netizen masih menyoroti persoalan panggilan 'maneh' yang dilontarkan Sabil kepada Ridwan Kamil.

Editor: Liska Rahayu
YouTube @KangDediMuyadiChanne
Dedi Mulyadi dan Sabil, Guru Honorer asal Cirebon yang dipecat karena sebut Ridwan Kamil 'maneh' 

Sabil pun meledek Emil soal perutnya yang buncit. Saa itu Emil tidak marah, sekarang Emil seperti mencari alasan pembenar terkait pemecatan Sabil, guru honorer SMK yang menyebut 'maneh', 

"Kunaon Kang Emil cepeangan wee peyut. Watir katingali buncit. (Kenapa Kang Emil pegangin perut aja? Khawatir keliatan buncit)," ledek Sabil. 

Dalam potret selanjutnya, Sabil bahkan membuat lelucon.

Dalam potret kedua, Sabil menggambarkan Ridwan Kamil yang duduk di atas kursi layaknya seorang raja. 

Sementara Sintya yang terlihat berjongkok dihadapan Emil digambarkannya sebagai budak.

"Kang Emil: Sintyaaa sini!!! Sintya: Hamba Tuanku (jalan ngesot)," tulis Sabil. 

Sementara itu, dalam potret ketiga, Sabil mengunggah potret dirinya berfoto bersama Emil. 

Keduanya terlihat berjabat tangan komando dengan senyum sumringah. 

Kang Emil Tak Sudi Dipanggil Maneh, Minta Dihormati Sebagai Gubernur Jabar

Berselang hampir delapan tahun sejak potret tersebut diposting, hubungan Emil dengan Sabil diduga berubah.

Terlebih Emil kini telah menjadi Gubernur Jawa Barat. 

Berbeda sikap ketika sebelum menjadi gubernur, orang nomor satu di Jawa Barat itu kini tak sudi dipanggil 'Maneh' oleh Sabil.

Hal tersebut menjadi alasan Emil menandai komentar Sabil dalam postingannya. 

Emil, mengaku sengaja menandai komentar itu karena dianggapnya Sabil tidak sopan terhadap dirinya yang kini berstatus Gubernur Jawa Barat. 

"Oh gini, Kang, kalau saya nge-pin, itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang komennya enggak pakai fakta. Saya klarifikasi, sebenarnya itu," kata Emil, kepada Kompas.com, di Kuningan, Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023). 

"Jadi pertanyaan, saya tanya ke akang, kita mengizinkan enggak orang berbicara kasar? Kan enggak. Nanti ditiru, makanya diedukasi," ujar Emil.

Halaman
1234
Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved