UPDATE Kasus Kematian Briptu RF Ajudan Kapolda Gorontalo Diduga Terkait Masalah Asmara

Tangan kiri korban memegang handle rem tangan. 

Terdapat cairan berupa minuman di dalam kantong kresek warna putih.

Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan,” ujar Wahyu.

Ia ditemukan tewas terkunci di dalam mobil dinas Polda Gorontalo di Desa Ombulo, Kecamatan, Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

Berdasarkan keterangan warga setempat, mobil bernomor polisi 1214-XXIX tersebut sebetulnya sudah berada di lokasi sejak Jumat (24/3/2023) sore.

Warga baru berani memeriksa setelah curiga karena mesin dalam keadaan hidup selama seharian. Padahal mobil tidak berpindah. 

Setelah diketahui di dalam ada anggota polisi yang sudah dalam keadaan meninggal dunia. Warga berkerumun menyaksikan. 

Masyarakat Desa Ombulo lalu melaporkannya ke kepala desa dan diteruskan ke Polsek Limboto Barat.

Barulah anggota polisi dari Polsek Limboto Barat datang ke lokasi dan memecahkan kaca dan kemudian melakukan penyelidikan.

Diduga Motif Asmara

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Gorontalo mengungkap motif bunuh diri yang dilakukan Briptu Ruli Firmansyah. Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, motif bunuh diri akibat persoalan asmara.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap sepuluh orang saksi, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Gorontalo memastikan motif bunuh diri akibat persoalan asmara. Meski demikian, motif ini masih terus didalami termasuk memeriksa teman perempuan korban.

Polisi masih mendalami motif meninggalnya staf Kapolda Gorontalo, Briptu RF yang ditemukan tewas di dalam mobil dinas Polri yang terparkir di pinggir jalan, dengan luka tembak di bagian kiri dada.

Polisi bilang tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Briptu RF adalah anggota Polri yang sedang bertugas di Gorontalo sebagai staf pribadi Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika.