Pungli

Wali Kota Bobby Nasution Angkat Bicara soal Direktur KPK Amir Arif yang Dipungli Lurah di Medan

Menurut Bobby Nasution, ia telah meminta pihak Asisten Pemerintah (Aspem) Setda Kota Medan untuk mengecek kejadian tersebut.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
Wali Kota Medan Bobby Nasution. 

Amir bercerita awal mula dia kena pungli di kampung halamannya 2021.

Amir mengaku datang ke salah satu kantor kelurahan pukul 11.00 WIB, namun tidak ada orang di sana.

Amir yang kala itu datang bersama adiknya hanya bertemu dengan satpam kelurahan dan satu orang wanita juru ketik.

Amir mengaku menunggu lama.

Hingga akhirnya lurah itu datang saat pukul 15.00 WIB. Saat lurah itu datang, tukang ketik pun meminta Amir meminta tanda tangan lurah secara langsung

Usai mendapat tanda tangan Amir mengatakan, sang lurah langsung memberi kode untuk membayar surat tersebut sebesar Rp 20.000.

Merespon pengakuan Amir Arief, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Kota Medan Andi Mario lantas bertanya, siapa lurah yang melakukan pungli tersebut. 

"Kami sangat menyayangkan beliau tidak memberitahu di kelurahan mana yang ia maksud. Dan sangat kami sayangkan, kenapa dirinya (Direktur Amir) baru memberitahukannya di tahun ini," kata Andi, Selasa (28/3/2023).

Andi mengatakan, meski Amir Arief tidak menjelaskan kelurahan mana yang dia maksud, tapi Pemko Medan tengah melacak oknum lurah tersebut. 

"Sesuai arahan dari pimpinan (Wali Kota Medan), kami sampai saat ini masih melakukan pengecekan dari tingkat camat dan lurah," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Pemko Medan sedikit kesulitan dalam melakukan pengecekan lurah mana yang melakukan pungli.

"Dari video dan beberapa media yang kami baca, itu tidak ada satupun yang mencantumkan atau menyebutkan nama kelurahan tempat beliau dipungli. Kita juga tidak bisa sembarangan mendapatkan alamat rumah beliau di sini," paparnya.

Andi membeberkan, jika Amri Arief mau memberitahu untuk kecamatannya saja, sudah bisa ditelusuri oleh pihaknya.

"Makanya ini kami lagi berupaya konfirmasi langsung dengan beliau (Direktur Amri). Karena kejadian ini terjadi pada tahun 2021 lalu. Saat ini kami lagi mengecek seluruh lurah perempuan yang menjabat saat itu," terangnya.

Andi menjelaskan, informasi yang ia dapat, lurah yang melakukan pungli tersebut seorang perempuan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved