Kematian Bripka Arfan

Respons LPSK Kejanggalan Tewasnya Bripka Arfan yang Jadi Sorotan, Ancaman Kapolres, HP Korban Disita

Penyebab kematian Bripka Arfan Saragih masih menyimpam tanda tanya. Benarkah Arfan bunuh diri atau dibunuh? 

Editor: Salomo Tarigan
Tribun Medan/Anugrah Nasution
Binneria Purba ibu dari Bripka Arfan 

TRIBUN-MEDAN.com - Penyebab kematian Bripka Arfan Saragih masih menyimpam tanda tanya.

Benarkah Arfan bunuh diri atau dibunuh? 

Kejangalan kematian Bripka Arfan pun trus jadi sorotan.

Teranyar, pihak keluarga Bripka AS (Anggota Satlantas Polres Samosir) mengajukan permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution f
Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution

Sebab keluarga mendapati beberapa hal kejanggalan terhadap jasad Bripka AS, yang tewas sebelum membongkar kasus penggelapan pajak kendaraan di UPT Samsat Pangururan.

Maneger Nasution, selaku Wakil Ketua LPSK mengatakan serupa, berdasarkan laporan permohonan perlindungan tersebut, yang sebelumnya diajukan istri Bripka AS, terdapat kejanggalan beberapa point.


Mulai dari kondisi lokasi Bripka AS ditemukan tewas di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Senin (6/3/2023).

"TKP tersebut ramai, mestinya ada banyak orang yang melihat," kata Maneger, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Dinilai Janggal, Orang Tua Mendiang Bripka Arfan Saragih Minta Polisi Transparan

Lalu, Bripka AS diduga terlibat terkait penggelapan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di UPT Samsat Pangururan, dengan angka Rp 2,5 miliar

Namun, sebelum ditemukan tewas, sudah mengembalikan sebesar Rp 750 juta.

Pihak keluarga menjelaskan, apabila Bripka AS memilih mengakhiri hidup usai mengembalikan uang Rp 750 juta, itu hal yang janggal.

Sehingga pihak keluarga menduga tewasnya Bripka AS bukan karena bunuh diri.

 
"Sebenarnya disampaikan tewas usai minum racun sebelum autopsi tersebut dianggap janggal, dikabarkan juga minum racun sianida dipesan melalui aplikasi online hp nya itu," tuturnya.

Baca juga: Kematian Anaknya Dinilai Janggal, Ayah Bripka Arfan Saragih Minta Polisi Transparan

Ditambah, ketika dinyatakan Polres Samosir meninggal usai meminum racun, ponsel genggam kondisinya sudah disita pihak Kapolres Samosir.

Lantas, pihak keluarga bertanya - tanya terkait hal itu, apakah mungkin ponsel genggam yang sudah disita dapat dimanfaatkan untuk memesan racun sianida secara online.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved