Kematian Bripka Arfan Saragih
Simpulkan Penyebab Kematian Bripka Arfan, Kapolda Sumut Ungkap Peran Prof Gelgel
Profesor Gelgel merupakan ahli toksikologi forensik yang mengungkap kematian Mirna Solihin pada 2016 lalu. Selain itu, saksi ahli pembunuhan Munir.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan, untuk menyimpulkan kematian Bripka Arfan Saragih, Polisi yang tewas minum racun sianida memeriksa sejumlah dokter forensik.
Terkhusus untuk racun sianida, Panca meminta keterangan saksi ahli yang menangani kasus kopi Sianida Mirna Solihin, yakni Doktor I Made Agus Gelgel Wirasuta.
Profesor Gelgel merupakan ahli toksikologi forensik yang mengungkap kematian Mirna Solihin pada 2016 lalu. Selain itu, dia juga pernah menjadi saksi ahli pembunuhan pegiat Hak Asasi Manusia, Munir.
Berdasarkan keterangan salah satu saksi ahli racun inilah kemudian disimpulkan bahwa Bripka Arfan Saragih murni meminum racun sianida.

"Memastikan hasil autopsi dan memperjelas hasil otopsi kemudian tim memeriksa ahli Toksikologi forensik. Kami meminta pandangan ahli racun forensik Profesor Gelgel dari Bali,"kata Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak.
Polisi menjelaskan, dari analisis ahli-ahli forensik, khususnya toksikologi tidak ditemukan adanya paksaan racun sianida masuk ke dalam tubuh Bripka Arfan.
Kemudian, mereka juga tidak menemukan bercak ataupun reaksi racun di sekujur tubuhnya jika memang dipaksa akan menimbulkan bekas racun pada kulit.
"Mereka menyampaikan faktanya tidak ditemukan ada bercak sisa disekujur badan. Termasuk juga di bajunya tidak ditemukan sisa-sisa sianida."
Sebelumnya, Polda Sumut menyimpulkan Bripka Arfan Saragih, anggota Polres Samosir tewas bunuh diri, bukan dibunuh.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan penyidik Polda Sumut sejak 25 Maret hingga 4 April.
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan, dari hasil pemeriksaan forensik dan ahli toksikologi yang dilakukan, Bripka Arfan meninggal karena lemas akibat menenggak racun sianida.
Racun yang diminumnya kemudian bereaksi ke saluran makan hingga ke lambung, lalu hingga ke saluran nafas.
Kemudian disertai pendarahan pada rongga kepala akibat trauma tumpul.
Trauma tumpul yang dimaksud ialah memar di kepala karena adanya reaksi kejang yang menyebabkan kepalanya menghentak ke batu.
Dalam hal ini trauma tumpul dibagi menjadi dua, kepala yang mendatangi benda akibat kejang dan benda yang mendatangi kepala, seperti halnya dihantam.
FAKTA BARU Kematian Bripka Arfan Saragih, Dibunuh? Kamaruddin Simanjuntak Bongkar Kejanggalan Luka |
![]() |
---|
Reaksi Istri Bripka Arfan Saragih setelah Polda Sumut Pastikan Suaminya Bunuh Diri, Bukan Dibunuh |
![]() |
---|
Kompolnas Desak Polda Sumut Periksa Kapolres Samosir Terkait Kematian Bripka Arfan Saragih |
![]() |
---|
HOTMAN PARIS Minta Kapolri Ambil Alih Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih: Kok Tiba-tiba Minum Racun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.