Viral Medsos
TERKAIT Penyerangan Mapolres Jeneponto, Pangdam: Bukan Dilakukan Anggota TNI, Tapi. . .
Penyerangan Markas Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan, menyebabkan kerusakan dan seorang anggota polisi mengalami luka karena tertembak.
Sebelum pengeroyokan ini, sebuah peristiwa lain juga terjadi, yakni mobil truk Dalmas milik Polres Jeneponto ditemukan hangus terbakar di Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Pihak Polda Sulsel belum mengonfirmasi apakah peristiwa ini juga terkait dengan pengeroyokan ataupun penyerangan.
Pascakejadian itu, Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni meninjau langsung kondisi di Polres Jeneponto.
Kedatangan Setyo bersama Tim Reserse Kriminal dan Laboratorium Forensik untuk mendata kerusakan sekaligus melakukan olah tempat terjadinya perkara.
”Kami melakukan penyelidikan terkait peristiwa penyerangan ini. Saat ini tim sedang bekerja. Terkait anggota yang luka tembak, kami juga menunggu laporan hasil uji balistik. Intinya kami sedang menyelidiki peristiwa ini. Soal kendaraan yang hangus terbakar juga masih diselidiki. Saya juga sudah mengingatkan seluruh anggota agar tidak reaktif menyikapi masalah ini,” tutur Setyo.
Perselisihan yang diduga melibatkan anggota TNI dan Polri di Sulsel juga terjadi pada Ramadhan lalu.
Bermula saat seorang oknum TNI terlibat cekcok dan dipukul oleh anggota polisi.
Kejadian ini berbuntut penyerangan dan perusakan sejumlah pos polisi di Makassar pada 14 April 2023.
Petinggi kedua institusi pun sudah bertemu dan menyatakan persoalan ini selesai.
Namun, peristiwa pengeroyokan anggota TNI dan penyerangan Polres Jeneponto terjadi.
”Intinya siapa pun yang terlibat dan salah harus meminta maaf dan menjalani proses hukum. Namun, yang tidak salah jangan disalah-salahkan,” kata Pangdam XIV/Hasanuddin Mayor Jenderal Totok Imam Santoso.
Baca juga: Sudah Ada 3 Kali Penyerangan ke Markas Polisi Sejak Irjen Setyo Boedi Jabat Kapolda Sulawesi Selatan
Pesan Tito Karnavian: Soliditas TNI dan Polri Diperkuat
Mengingat pesan Jenderal (Pol) Tito Karnavian pada Senin (2/4/2018) lalu yang kala itu menjabat sebagai Kapolri berpesan kepada 2.500 prajurit TNI dan Polri se-Jawa Tengah di Akademi Kepolisian, Kota Semarang, agar TNI dan Polri terus menunjukkan soliditas dan sinergitasnya.
”Kunci stabilitas keamanan dan politik di Indonesia adalah pada soliditas TNI dan Polri serta dukungan masyarakat,"ujarnya.
"Dengan mengambil prinsip ini, Panglima TNI dan saya sepakat untuk terus menyosialisasikan soliditas dan netralitas anggota Polri dan TNI hingga ke bawah,” terang Tito kala itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.